Bandung, DigoID-Halloo temen-temen mahasiswa! Ada berita seru nih dari Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB). Mereka ngadain demo buat ngeprotes opsi pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) pake skema pinjaman online (pinjol). Kabarnya, ITB sendiri ngomong kalo mereka cuma ngasih lebih banyak opsi buat mahasiswa dalam bayar UKT.

Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM) ITB, Yogi Syahputra mengatakan, saat dialog pihaknya mengajukan beberapa tuntutan yang sama saat disampaikan pada aksi kemarin, yakni:

"Namun yang sangat disayangkan bahwasannya dari pihak ITB tidak dapat memenuhi seluruh tuntutan yang kami coba ajukan, baik itu penjaminan bahwa seluruh mahasiswa tetap bisa kuliah, gak ada yang cuti dan lain sebagainya. ITB gak bisa menjamin ke arah sana," ujar Yogi, dilansir tribun, Selasa, 30 Januari 2024.

Klarifikasi ITB

Selasa, 30 Januari 2024, Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB, Naomi Haswanto, ngomong kalo pihak kampus udah nerima perwakilan mahasiswa yang demo di depan Gedung Rektorat ITB pas hari Senin, 29 Januari 2024 kemarin. Nah, mereka ngasih penjelasan soal kebijakan beasiswa dan bantuan lain buat mahasiswa.

"Pimpinan ITB menerima mahasiswa dan menjelaskan kebijakan ITB mengenai UKT, bantuan beasiswa dan bantuan lain, menjelaskan bahwa ITB harus memberikan opsi-opsi seluas-luasnya dalam tatacara pembayaran UKT," ucap Naomi.

"Dan akan memproses FRS (Formulir Rencana Studi) dalam jadwal waktu yang disusun oleh Direktorat Pendidikan. Pimpinan ITB menghimbau mahasiswa untuk selalu berprasangka baik kepada ITB, karena pasti ITB tidak akan merugikan mahasiswanya," lanjutnya menjelaskan.

Naomi juga cerita kalo bayar UKT lewat cicilan Dana Cita, yang katanya platform pinjol dengan bunga tinggi, cuma salah satu opsi. Dia bilang kalo ada opsi cicilan lewat bank yang bisa dimanfaatin buat bayar UKT dengan bunga 0 persen.

Sampai berita ini ditulis, belum ada keterangan langsung dari Rektor ITB.

DPR RI Sampe ngasih tanggapan!

Terus, ada juga tanggapan dari Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda. Dia bilang kalo skema cicilan UKT pake Pinjol ini bisa merugikan mahasiswa.

“Kami menilai skema cicilan UKT dengan Pinjol ini merupakan shortcut yang merugikan mahasiswa," ujar Syaiful, Selasa, 30 Januari 2024.

"Bagi mahasiswa yang benar tidak mampu mereka terpaksa mengambil opsi ini, bagi mahasiswa nakal, opsi ini bisa disalahgunakan untuk kepentingan lain," sambungnya.

Menurutnya, ITB sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) boleh aja bekerja sama dengan pihak ketiga buat urusan pendidikan. Tapi, kerja sama itu gak boleh sampe merugikan atau membebani mahasiswanya.

“Bekerja sama dengan Pinjol meski tidak ada jaminan atau pun DP tetapi pasti ada bunga. Kami mendengar, jika dana pinjaman senilai Rp 12,5 juta dengan tenor selama 12 bulan, harus dicicil mahasiswa Rp 1.291.667 per bulan atau total Rp15.5000.000 setahun,” jelasnya.

Lanjutin nih guys, ITB juga bisa menentuin UKT buat mahasiswa, tapi tetep harus berlandaskan pada hukum, sesuai Pasal 65 ayat 4 UU Nomor 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi.

“Saat ini sebagian PTNBH masih mengandalkan biaya pendidikan dari mahasiswa sebagai sumber utama pendanaan," ucap Syaiful.

"Padahal mereka telah diberikan otoritas yang relatif luas menggali sumber pendanaan di luar APBN,”  tutupnya.

Jadi, dari berita ini kita bisa lihat betapa pentingnya peran mahasiswa dalam menyuarakan aspirasi dan kepentingan mereka. Demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa ITB adalah bentuk dari partisipasi aktif mereka dalam mengawal kebijakan kampus terkait pembayaran UKT.

Selain itu, respons dari pihak kampus dan pemerintah juga menunjukkan bahwa dialog dan komunikasi antara berbagai pihak sangatlah penting untuk mencapai solusi yang adil dan berkelanjutan. Semoga melalui upaya ini, kesejahteraan dan keadilan bagi mahasiswa dapat terwujud, serta proses pendidikan tinggi di Indonesia dapat terus meningkat menuju arah yang lebih baik.