Kota Bandung Makin Bersiap Jadi Word Class City
Senin, 12 Desember 2022 06:00
Reporter : Siti Ninu Nugraha
Wali Kota Bandung, Yana Mulyana. Dok Humas Pemkot Bandung.
BANDUNG -- Kota Bandung saat ini sedang bersiap untuk menjadi World Class City. Kota Bandung sudah mempersiapkan berbagai program untuk menuju kenaikan kelas ini.
Melansir laman resmi Pemkot Bandung, beberapa program unggulan Kota Bandung untuk menuju World Class City, yakni infrastruktur digital IT, Bandung Command Center (BCC), Bandung bebas kabel, jaringan 5G, dan pengembangan metaverse Kota Bandung.
Guna menciptakan ‘Infrastruktur Digital IT’, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) telah mempersiapkan infrastruktur yang mumpuni untuk pengembangan start up digital. Hal ini terlihat dari tidak ada sama sekali blank spot (untuk akses internet) di Kota Bandung.
Kepala Bidang Infrastruktur Teknologi Informasi Diskominfo Kota Bandung, Mahyudin mengatakan, digitalisasi harus didukung dengan infrastruktur IT yang tepat. Apalagi sebanyak 80 persen masyarakat Kota Bandung adalah pengguna internet aktif.
“Kota Bandung juga menghadapi 5G, sebagai percontohan beberapa daerah di Indonesia. Dengan jaringan ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga pertumbuhan data semakin cepat, luas dan mudah,” ujar Mahyudin.
Pemerintah Kota Bandung melalui Diskominfo telah menyebarkan internet gratis di 500 RW. Internet gratis dipasang di balai RW, masjid besar kecamatan, dan 30 taman di Kota Bandung.
Kemudian yang kedua yaitu program ‘Bandung Command Center (BCC)’. Melalui program ini, sejumlah negara telah menjalin kolaborasi dengan Kota Bandung, seperti Pemkot Petaling Jaya (PJ) Malaysia yang terinspirasi dari BCC Pemkot Bandung.
Tidak hanya berbicara soal pemantauan keamanan, BCC juga menjangkau seluruh layanan terintegrasi dalam server BCC. Berkat inovasi ini Pemkot Kota Bandung masuk ke dalam Top 50 rangking Smart City Government yang dirilis oleh Eden Strategy Institute, Maret tahun lalu.
Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan Pemkot Bandung saat ini sedang berupaya menciptakan aplikasi guna mengurangi pelayanan secara langsung di masa pandemi. Aplikasi ini nantinya akan terintegrasi dengan BBC.
“Kota Bandung menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang masuk 50 besar. Kita berada di peringkat 28, diapit oleh Kota Osli Awedia dan Kota Hangzhou China,” ujar Yana.
Ketiga adalah program ‘Bandung Bebas Kabel’. Program ini dilakukan guna membenahi Kota Bandung dalam nilai estetika. Sistem penanaman kabel di bawah tanah (ducting kabel) akan dilakukan, sebanyak 13 ruas jalan menjadi target ducting.
Mahyudin mengatakan, penurunan kabel udara di salah satu ruas jalan di sepanjang Jalan Dago merupakan proyek sampel yang dikerjakan Diskominfo selama kurang dari satu tahun. Pemkot Bandung berupaya membenahi ruas jalan agar terbebas dari kabel menjuntai di 2023.
Selanjutnya program keempat adalah ‘Jaringan 5G. demi meningkatkan produktivitas kerja masyarakat guna memulihkan ekonomi, Pemkot Bandung memasang wifi di 40 taman yang tersebar di Kota Bandung.
Mahyudin menyampaikan, jaringan 5G membutuhkan fasilitas yang layak bagi masyarakat. Pemerintah saat ini masih berusaha berkolaborasi dengan pihak swasta.
“Jaringan 5G membutuhkan fasilitas. Tower itu bukan yang besar, melainkan sekarang teknologi tower itu seperti antena kecil. Maka hitungan kita butuh 4 ribu sampai 5 ribu tower, sementara yang besar ada 1.500,” ujar Mahyudin.
Diskominfo Kota Bandung menurut Mahyudin menargetkan 50 taman di Kota Bandung bisa difasilitasi wifi gratis. Sehingga akses jaringan internet bisa digunakan masyarakat secara merata.
Kemudian yang kelima yaitu program ‘Pengembangan Metaverse Kota Bandung’. Diskominfo Kota Bandung bersama Badan Usaha Milik Yayasan (BUMY) kampus STMIK AMIK Bandung (SAB) bekerja sama untuk penelitian dan pembangunan prototipe Metaverse Kota Bandung.
Sekretaris Diskominfo Kota Bandung, Darto AP mengatakan, adanya metaverse akan memungkinkan masyarakat melakukan hal-hal seperti pergi ke konser virtual, melakukan perjalanan virtual, membuat atau melihat karya seni, hingga mencoba pakaian secara digital. Ia menambahkan, Kota Bandung tidak boleh tertinggal dengan tren teknologi saat ini.
“Bandung sebagai ibu kota Provinsi Jawa Barat tentu tidak ingin ketinggalan dengan tren teknologi yang terus berkembang dengan cepat,” ujar Darto.
Selain itu, dengan hadirnya internet generasi tiga (3D) merupakan salah satu hal yang penting untuk mendorong metaverse ini. Begitu juga dengan jaringan 5G menjadi kunci dalam era metaverse.
“Kami berharap pelayanan kepada warga Kota Bandung bisa semakin meningkat melalui bantuan teknologi,” lanjutnya.