Koridor Timur Indonesia, Terus Berkembang Seiring Infrastruktur yang Pesat
Selasa, 10 Oktober 2023 03:22
Reporter : Tim Digo.id
Dok : Istimewa
Karawang, DIGO.id -- Perkembangan infrastruktur, terutama di koridor timur Indonesia, terus mendorong pertumbuhan proyek properti dan fasilitas lainnya. Wilayah-wilayah seperti Bekasi, Cikarang, Karawang, dan sekitarnya semakin berkembang pesat berkat konektivitas yang semakin baik. Aksesibilitas yang memadai didukung oleh jalan tol Jakarta-Cikampek dan tol layang MBZ.
Salah satu faktor penting dalam pertumbuhan wilayah ini adalah jalan tol layang MBZ yang memiliki akses keluar-masuk melalui Karawang Timur, menghubungkan wilayah ini dengan seluruh area Jabodetabek. Selain itu, berbagai infrastruktur lain seperti LRT Jabodebek, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), Pelabuhan Patimban, dan lainnya juga mendukung perkembangan ini.
Kawasan koridor timur merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang didorong oleh pemerintah. Pengembangannya diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 60 Tahun 2020 tentang rencana tata ruang pengembangan kawasan perkotaan Jabodetabek Bopunjur. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan kawasan koridor timur berfokus pada jangka panjang dan akan terus berkembang.
Pengembangan infrastruktur yang memadai telah memunculkan berbagai proyek properti di berbagai segmen. Selain itu, koridor timur juga menjadi magnet bagi berbagai industri multinasional dan investasi lainnya. Pada tahun 2021, terdapat 2.023 pekerja asing di Karawang, didorong oleh berbagai jenis perusahaan termasuk industri otomotif, kendaraan listrik, dan pusat data.
Menurut Pengamat Tata Kota, Yayat Supriatna, konektivitas yang semakin baik seperti jalan tol Jakarta-Cikampek Elevated dan kereta cepat telah meningkatkan pesona wilayah Karawang. Selain konektivitas, moda transportasi publik yang modern juga telah menjadi ciri khas wilayah ini.
"Kehadiran tol elevated Jakarta-Cikampek atau tol MBZ yang beroperasi sejak tahun 2021 lalu membuat perjalanan dari Jakarta ke Karawang bagian timur semakin singkat. Kehadiran kereta cepat dengan stasiun di Halim Jakarta Timur hingga Stasiun Karawang menjadikan wilayah ini memiliki konektivitas yang baik dan beragam," kata Yayat.
Dampak positif dari situasi ini bukan hanya membuat Karawang dan sekitarnya semakin terbuka, tetapi juga memunculkan berbagai potensi lain di kawasan ini. Salah satunya adalah sebagai destinasi wisata akhir pekan, yang akan menjadikan Karawang sebagai salah satu tujuan yang harus dikunjungi secara rutin berkat aksesibilitas yang semakin mudah dan cepat.
Potensi yang terus berkembang ini dimanfaatkan oleh pengembang properti dengan menghadirkan proyek properti sesuai dengan permintaan dan kebutuhan kawasan. Beberapa pengembang nasional, termasuk Agung Podomoro, Djarum Group, dan PT Summarecon Agung Tbk, telah berinvestasi di wilayah Karawang.
Summarecon, sebagai salah satu pengembang terkemuka, telah mengembangkan kawasan mixed-use di Karawang sejak tahun 2016. Kawasan ini mencakup residensial, komersial, family entertainment & lifestyle center, apartemen layanan, dan lainnya. Semua fasilitas dapat diakses dengan berjalan kaki (walking distance), menjadikan gaya hidup berbasis hijau sebagai fokus pengembangan.
Selain itu, Summarecon juga memperkenalkan Summarecon Villagio Outlets, sebuah pusat perbelanjaan dengan konsep premium-authentic outlet. Mal ini dirancang untuk menjangkau kalangan masyarakat yang ingin membeli barang bermerek dengan harga yang terjangkau.
Adrianto P. Adhi, Presiden Direktur Summarecon, mengatakan, "Perkembangan ini akan sangat baik untuk pertumbuhan kawasannya dan sekarang bisa dilihat sudah semakin mudah untuk menemukan destinasi belanja dan menginap di Karawang karena lokasinya semakin mudah diakses dari seluruh area Jabodebatek. Ini juga akan menjadi potensi pemasukan bagi pemerintah daerah dan terbukti UMR Karawang tahun 2023 mencapai Rp5,1 jutaan, tertinggi di Indonesia."
UC/KHN