Korban 14 Tewas Akibat Gempa di Cianjur
Senin, 21 November 2022 21:52
Reporter : Anggun Putri

Ilustrasi Gempa. Dok. Digo ID
CIANJUR -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pendataan awal dampak bencana gempa yang menimpa Kabupaten Cianjur, Senin 21 November 2022. Gempa Magnitudo 5,6 terjadi pada pukul 13.21 WIB dengan pusat kedalaman 10 kilometer di Kabupaten Cianjur.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengkonfirmasi ada 14 orang meninggal dunia akibat gempa per pukul 15.00 WIB. Pendataan awal pun mencatatkan 17 orang luka-luka.
"Kami bisa mengkonfirmasi 14 orang meninggal dunia, tersebar di Kecamatan Cilaku, Kecamatan Limbangansari, dan Cugenang," kata Suharyanto dalam konferensi pers virtual, Senin 21 November 2022.
BNPB menggaet BPBD untuk mendata kerusakan yang terjadi di Kabupaten Cianjur serta Kabupaten Bogor. Kerusakan terjadi dari rumah, ponpes, hingga fasilitas pelayanan.
"Sebanyak tujuh rumah rusak berat, satu unit pondok pesantren rusak berat, RSUD Cianjur rusak sedang, tiga gedung pemerintahan, fasilitas pendidikan, sarana ibadah, toko dan cafe diketahui rusak ringan, sementara di Kabupaten Bogor terdapat empat unit rumah rusak," kata Suharyanto.
Di sisi lain, BNPB bersama BPBD akan melakukan langkah awal dengan mendatangi tempat bencana. Suharyanto menyebut akan melakukan pendampingan sebagai langkah awal penanganan gempa.
"Kami akan segera mengaktifkan penanganan bencana, kami akan membaca logistik bagi para penungsi yang terpaksa harus tinggal di pengungsian, mengingat kerusakan yang cukup masif," kata Suharyanto.
Ketua BNPB memprediksi pengungsian akan dibangun pada jumlah besar mengingat kerusakan yang terjadi pascagempa. Sehingga BNPB akan menggunakan anggaran dana siap pakai untuk menangani kebutuhan masyarakat.
"Setelah tidak ditemukan lagi korban jiwa, korban luka atau hilang serta kerusakan, anak-anak sudah sekolah dan roda kehidupan masyarakat kembali berjalan, maka kami sebut tanggap darurat telah selesai," kata Suharyanto.
Suharyanto pun menjanjikan adanya bantuan pembangunan rumah kembali bagi rumah warga yang mengalami kerusakan. Untuk itu, dia meminta seluruh pihak untuk gotong royong agar penanganan bencana segera selesai.
"Kami yakinkan pada masyrakat bahwa rumah yang hancur, baik itu rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan akan dibangun kembali oleh pemerintah. Untuk itu dibutuhkan solidaritas dan kesungguhan dari smeua pihak untuk membantu penanganan bencana ini," kata Suharyanto.