Keuskupan Bandung: Majukan Persaudaraan dan Kesejahteraan
Minggu, 25 Desember 2022 23:45
Reporter : Nadiana Tsamratul Fuadah
Uskup Keuskupan Bandung, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin
BANDUNG -- Ribuan jemaat secara bergantian memadati Gereja Katedral Santo Petrus di Jalan Merdeka, Kota Bandung, sejak pagi pada Minggu, 25 Desember 2022. Para jemaat tersebut melaksanakan misa Natal secara bebas sejak pandemi Covid-19 mereda.
Gereja Katedral Santo Petrus ini mengusung tema "Pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain".
Uskup Keuskupan Bandung, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin menjelaskan bahwa tema ini berarti siapa yang merayakan natal, mencari jalan lain secara kreatif seperti yang dikehendaki tuhan.
"Jadi siapa yang merayakan natal, itu mencari jalan lain secara kreatif seperti yang dikehendaki tuhan, misalnya bagaimana kita bisa bangkit mengatasi corona," kata Uskup.
Uskup mengajak untuk mebudayakan kejujuran ditengah maraknya tindakan korupsi, membawa budaya damai ditengah banyaknya kekerasan.
Selain itu, dalam menghadapi pesta politik di 2024 nanti, Uskup berpesan agar jemaaat dapat secara beretika dan secara santun agar tetap damai sejahtera.
"Demikian juga ketika menjelang 2024, akan ada pesta politik, bagaimana kita secara beretika dan secara bersantun, maka carilah cara-cara yang membawa damai sejahtera, kalau mau kampanye, kampanyekan sesuatu yang baik tentang diri sendiri, jangan berkampanye sesuatu yang buruk tentang orang lain," katanya.
Dalam kesempatan itu, Uskup Antonius juga mengajak kepada umat katolik untuk memberi kesempatan orang-orang yang beragama lain untuk beribadah dengan tenang, juga terlibat mencari cara-cara lain untuk memajukan persaudaraan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
"Maka itu yang diharapkan orang-orang katolik, kristen juga ikut terlibat secara aktif untuk berani mencari cara-cara lain untuk memajukan persaudaraan dan kesejahteraan bangsa Indonesia," kata Uskup.
Acara yang berlangsung sejak Sabtu, 24 Desember 2022 ini berjalan damai dan lancar. Bahkan dalam salah satu sesi misa Natal, gereja mendapat kunjungan dari Ketua Ikatan Pesantren Indonesia.
Dari pantauan digo, dalam sela-sela misa natal, Ketua Ikatan Pesantren Indonesia, Abdul Rozak, naik keatas mimbar. Ia menekankan bahwa aset paling mahal adalah toleransi.
Antonius juga sependapat. Ia menekankan marilah bersama berdamai agar dapat melakukan pembangunan maju.
"Marilah kita bersama. Kalo damai itu pembangunan luar biasa maju, maka negara Indonesia sudah lebih maju dan luar biasa. Perbedaan ini suatu anugrah," ungkap Antonius.