Ketua RW Terkejut Warganya Terlibat Bom Bunuh Diri
Senin, 12 Desember 2022 19:21
Reporter : Rubby Jovan Primananda
Penggeladahan rumah di Jalan Malabar. Dok. Rubby Jovan Primananda
BANDUNG -- Tim Densus 88 Antiteror melakukan penggeledahan terhadap rumah warga yang diduga ikut terlibat dalam perencanaan bom bunuh diri. Penggeledahan ini sebagai tindak lanjut kejadian ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Mapolsek Astana Anyar 7 Desember 2022 lalu.
Penggeledahan dilakukan di sebuah rumah di Jalan Karees Kulon, RT 2 RW 5 Kelurahan Malabar, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, pada Senin, 12 Desember 2022. Ketua RW 05, Agus Suherman mengatakan warga yang diduga ikut terlibat dalam aksi bom bunuh diri kemarin adalah pria berusia 37 tahun berinisial D.
Agus mengklaim warganya itu sudah tidak terlihat sejak kejadian bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar kemarin.
"Konfirmasi yang berwenang adanya pemeriksaan di warga RT 2 RW 5 menyangkut hal-hal yang belum terbuka kemarin, tetapi pas tadi dari tim inafis, gegana, ada indikasi mengarah keterlibatan tentang kejadian yang di Astana Anyar," kata Agus.
Agus mengungkapkan terduga teroris D memiliki kepribadian yang baik di lingkungan rumah. Agus pun cukup terkejut dengan digeledahnya salah satu rumah warganya itu.
Agus menuturkan D berkerja sehari-hari sebagai tukang parkir. "Iya sehari-hari disini kerja parkir di ramdan dekat Alfa di jalan Moh Ramdan," ucap Agus.
Pada penggeledahan tersebut, Agus mengungkapkan ada beberapa barang yang diamkan oleh pihak kepolisian.
"Tetapi ada beberapa, seperti pisau hanya dusnya saja, buku-buku dan yang meyangkut itu. Kami tidak paham dengan yang menyangkut itu, mungkin yang lebih berwenang mereka-mereka, ada indikasi seperti pucuk surat isinya perpisahan," pungkas Agus.
Di tempat yang sama Ketua RT 2, Yahya mengatakan D sempat pergi dari kediamannya pascaledakan bom bunuh diri. Yahya menduga D pergi ke wilayah Garut.
Agus dan Yahya pun menduga D telah diamankan oleh kepolisian. Pasalnya, pada pemeriksaan Densus 88 telah dilakukan sejak hari kemarin, tidak terlihat D di lokasi penggeledahan.
"Waktu pas kejadian, saya baru pulang dari kuburan karena ada warga yang meninggal. D itu ada. Setelah itu besoknya (tidak ada)," kata Yahya.