Keresahan Warga Bandung atas Geng Motor
Sabtu, 14 Januari 2023 13:55
Reporter : Fitri Sekar Putri
Ilustrasi geng motor
BANDUNG -- Maraknya aksi geng motor yang berkeliaran khususnya pada malam hari membuat resah para warga di Kota Bandung. Dalam kurun waktu dua minggu terakhir, diketahui ada beberapa aksi kelompok geng motor yang melakukan penyerangan terhadap masyarakat umum.
Salah satunya ialah aksi penyerangan terhadap mashasiswa Unisba yang terjadi pada Jum'at, 6 Januari 2023 lalu. Belum lagi video yang beredar di sosial media terkait kelompok geng motor yang melakukan aksi ugal-ugalan yang mengganggu pengendara lainnya.
Hal tersebut turut dirasakan oleh warga Bandung, Bob Yanuar yang merasa resah dengan maraknya kelompok geng motor yang kembali melancarkan aksinya akhir-akhir ini.
"Tentu menjadi suatu keresahan tersendiri bagi masyarakat. Terlebih dalam kurun waktu dua minggu terakhir kasus begal dan kejahatan cukup sering terjadi," ucap Bob kepada digo id pada Jum'at, 13 Desember 2023.
"Karena sebagai warga yang cukup sering pulang malam menjadi sedikit tidak nyaman, apalagi jika harus berkendara di atas jam 12 malam," tambahnya.
Ia pun turut menceritakan pengalamannya ketika berpapasan dengan kelompok geng motor di jalanan yang membawa senjata tajam.
"Pernah berpapasan langsung sampe ada 12 motor beriringan. Cukup ngeri karena bawa senjata tajam juga. Untungnya posisi saya di belakang mereka jadi memilih untuk meminggirkan kendaraan terlebih dahulu. Jaga jarak," jelasnya.
Lebih lanjut Bob menyampaikan jika memang betul harus ada kerjasama yang baik antara pemerintah, pihak kepolisian dan masyarakat dalam menumpas kriminalitas di Kota Bandung khususnya untuk pemberantasan aksi yang dilakukan oleh kelompok geng motor yang meresahkan masyarakat.
"Ya yang namanya pemerintah dan kepolisian harusnya proaktif dalam menumpas kejahatan jalanan. Jangan hanya sekadar pasif aktif, karena kan kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelaku, tapi ada kesempatan," tutur Bob.
Ia pun berharap semoga kelak Kota Bandung dapat menjadi kota yang nyaman dan aman bagi para warganya.
"Semoga pemerintah dan kepolisian Kota Bandung bisa lebih gesit lagi mengamankan Kota Bandung. Karena kota yang nyaman ditinggali itu adalah kota yang aman dan minim kasus kriminal termasuk begal dan geng motor," tutup Bob.
Hal serupa ternyata turut dirasakan oleh Arif Syamsul Ma Arif. Ia pun merasa takut dan resah ketika dirinya harus bekerja dan pulang malam.
"Meresahkan sekali saya sebagai warga Bandung dengan adanya kelompok tersebut. Kaya bikin tidak nyaman aja gitu. Terutama para pekerja yang harus pulang malam," ujar Arif.
Arif merasa jika kelompok geng motor saat ini lebih berani untuk menunjukan eksistensinya. Sebab kelompok geng motor yang Arif tahu dulu hanya melakukan aksi ugal-ugalan motor di jalanan saja, namun sekarang lebih parah dengan berani melakukan penyerangan ke orang yang tidak dikenal.
"Kalau dulu sih kan cuma gutak-gitik motor dan kibar-kibar bendera gengnya saja. Tapi kok sekarang malah semaki menjadi-jadi. Malah nyerang orang secara random," tutur Arif.
Ia pun merasa jika saran dari pemerintah untuk menggiatkan kembali program Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengurangi atau mencegah aksi kriminal yang terjadi di malam hari.
"Kalau masyarakat juga bukan saya doang yang resah. Masyarakat yang lain juga pasti resah. Untuk saran dari pemerintah baik Pemprov maupun Pemkot soal Siskamling itu benar-benar cocok untuk menjaga pos di setiap jalan yang rawan," ujar Arif.
Namun Arif turut mengatakan jika para petugas Siskamling harus dibekali dengan alat perlindungan yang memadai juga, untuk berjaga-jaga apabila kelompok geng motor itu justru melakukan penyerangan.
Di samping itu, Arif pun berharap ada peran dari guru dan orang tua untuk melakukan pengawasan kepada anak-anaknya. Karena berdasarkan keterangan yang diketahui Arif, para anggota kelompok geng motor ini banyaknya para pelajar.
"Harapannya setelah saya telusuri dan tanya-tanya ke yang lain mungkin ini banyaknya gerombolan kaya para pelajar ya ataupun yang masih kuliah. Saya rasa harus ada pemantauan dari guru dan orang tua para pelajar terhadap sosmednya, karena disana banyak aksi-aksi kelompok geng motor yang ingin menunjukan eksistensinya," tutup Arif.
Menurut Arif pengawasannya tersebut dapat dilakukan dengan memantau sosial media seperti TikTok dan Instagram. Sebab di kedua sosial media tersebut banyak kelompok geng motor yang ingin menunjukkan eksistensinya.
Di sisi lain, Kapolsek Bandung Wetan, Kompol Asep Saepudin menyebutkan jika pihak kepolisian turut melakukan patroli rutin untuk mengurangi serta memberantas aksi kejahatan yang mungkin dilakukan oleh para kelompok geng motor.
"Setiap malam sabtu dan malam minggu itu, Polsek Bandung wetan biasa patroli menggunakan lima mobil patroli ditambah satu mobil dari trantib untuk patroli di tiga kelurahan. Jadi ketika ada rolling atau geng motor ya kita kejar dan rata-rata kita pasti kena dan ketangkap," ungkap Asep.
Ia pun menyebutkan jika patroli ini tidak hanya dilakukan pada malam Sabtu dan malam Minggu saja, tetapi juga dilakukan di hari-hari biasa.