Jakarta, DIGO.id -- Dalam sebuah artikel yang berjudul "Mengapa Toko Roti Membuang Makanan yang Tidak Laku dan Tidak Memberikannya kepada Orang Lain?", penjelasan diberikan mengenai mengapa toko roti dan bakery sering membuang makanan yang tidak terjual, dan mengapa mereka tidak membagikannya kepada orang lain.

Sebuah video di media sosial memperlihatkan bahwa pegawai toko roti membuang makanan yang tidak habis dan menyiramnya dengan karbol sebagai bagian dari Standar Operasional Prosedur (SOP) perusahaan. Hal ini menyebabkan kebingungan mengenai mengapa makanan yang masih layak dikonsumsi tidak diberikan kepada orang lain.

Seorang pemilik akun TikTok @dosenpangan memutuskan untuk menyelidiki masalah ini dan menanyakan kepada beberapa karyawan dari lima toko roti terkenal di Jakarta. Mereka menjawab bahwa tindakan membuang makanan tersebut adalah bagian dari prinsip "daily fresh" di mana produk yang dijual harus selalu segar setiap hari. Jadi, produk yang tidak terjual setiap harinya dibuang untuk menjaga kualitas dan keamanan konsumen.

Alasan lain yang diberikan adalah untuk menjaga citra perusahaan. Jika produk tersebut diberikan kepada karyawan atau orang lain, ada risiko bahwa mereka akan menjualnya kembali dengan harga yang lebih rendah, yang dapat mengurangi nilai produk dan merusak citra perusahaan. Perusahaan juga khawatir tentang tanggung jawab hukum jika terjadi masalah, seperti keracunan makanan, jika produk tersebut diberikan kepada orang lain.

Meskipun pemahaman terhadap SOP dan alasan perusahaan, penulis artikel menyayangkan tindakan membuang makanan yang masih layak dikonsumsi, mengingat banyak orang yang mungkin membutuhkan makanan tersebut. Artikel ini menyoroti dilema antara menjaga kualitas produk dan kepedulian sosial dalam membuang makanan yang tidak terjual. Uc/khn