Kenapa di Malaysia Banyak Orang Bangladesh? Ini Sejarah dan Asal Mulanya!

Minggu, 10 Maret 2024 17:00

Reporter : Ekadyana N. Fauzi

top-news

Ilustrasi Migrasi Warga Negara Bangladesh ke Negara Malaysia/TimDigo.id

 

Jakarta, DigoID-Kalau lo lagi jalan-jalan di Malaysia, pasti lo bakal sering banget nemuin orang Bangladesh di sekitar, tau gak sih? Mereka tuh bener-bener gampang banget ditemuin di sini, lebih dari orang Tionghoa loh. Alasan mereka bertebaran ke mana-mana tuh buat cari duit, bro. Gak heran sih, soalnya populasi mereka di Malaysia bisa nyampe ratusan ribu orang. Cukup gede kan?

Jadi ceritanya, dari jaman Kesultanan Melaka, yang mana itu sekitar abad ke-15 dan 16, mereka sudah mulai masuk dan beraktivitas di Malaysia. Di situ banyak pedagang dari Teluk Benggala yang dateng, jadi mulailah mereka ngerambah ke sini. Seru ya, bisa nyampe segitu banyaknya, kayaknya mereka bener-bener punya daya tarik buat nyari rezeki di sini.

Dimulai dari 500 Orang

Jadi pada awalnya sekitar tahun 1986, cuma sekitar 500 orang warga Bangladesh yang dateng resmi ke Malaysia buat cari kerjaan. Makanya, dulu itu jumlahnya masih kecil banget. Nah, kebanyakan dari mereka pada waktu itu biasanya jadi petani di ladang-ladang gitu, ya, cari nafkah lah pokoknya.

Tapi, tau gak, bro, waktu itu Malaysia tuh lagi liat potensi dari para pekerja Bangladesh ini. Jadilah kedua negara itu, Bangladesh sama Malaysia, akhirnya bikin perjanjian serius tentang ekspor tenaga kerja pada tahun 1992. Jadi, jangan kaget ya, bro, kalau sekarang banyak banget orang Bangladesh yang kerja di Malaysia, mereka itu resmi loh, sesuai perjanjian.

Eh, tapi gak cuma Bangladesh aja yang punya deal kayak gitu sama Malaysia, bro. Negara-negara lain juga ada, kayak Indonesia, Pakistan, Filipina, sama Thailand. Jadi, sistem kerja sama kayak gitu emang udah jadi hal yang biasa di Malaysia, bro. Bikin sistemnya jadi lebih teratur gitu, kan, dan orang-orang dari negara-negara itu bisa lebih gampang nyari kerjaan di sini. 

Melonjak di Tahun 1999

Tahun 1999, jumlahnya tuh bikin kaget, sekitar 385,495 orang warga Bangladesh yang sudah dikirim ke Malaysia buat kerja. Itu aja udah gede banget, kan? Padahal, sebelumnya sudah ada sekitar 229 ribu warga Bangladesh yang udah tinggal di Malaysia. Jadi, totalnya tuh jadi sekitar lebih dari setengah juta orang! Keren banget kan jumlahnya?

Tapi, coba bayangin bro, jumlah segede itu kan bukan main-main. Jadi gak heran kalau terkadang ada juga yang direkrut secara ilegal. Nah, itu kan pelanggaran berat buat para tenaga kerja, gak bisa dipungkiri. Makanya, situasi kayak gitu jadi masalah serius banget buat kedua negara, soalnya juga bisa bikin kondisi tenaga kerja jadi kurang terkontrol.

Kejadian tahun 2006-2008 itu bikin gebrakan besar, nih. Jadi ceritanya, waktu itu jumlah malpraktek di Malaysia ngeri banget naiknya, sampe-sampe perekrutan pekerja dari Bangladesh akhirnya dihentikan awal tahun 2009. Gila, kan?

Terus, bersumber dari VOA Indonesia, setelah 4 tahun ditutup, Malaysia akhirnya mulai buka lagi akses buat pekerja dari Bangladesh tahun 2012, tapi tetap dalam jumlah terbatas. Jadi, gak sembarangan deh, cuma 10 ribu orang saja yang boleh masuk buat kerja di perkebunan.

Tapi sayangnya, pembukaan itu gak berjalan lancar, bro. Ada aja agen perekrutan yang punya kepentingan pribadi di kedua negara. Bikin kacau deh situasi.

Makanya, akhirnya pemerintah Malaysia sama Bangladesh mulai langkah baru. Mereka mulai perekrutan pekerja dari Dhaka di bawah manajemen swasta, tapi cuman buat tiga sektor, yaitu konstruksi, manufaktur, sama jasa. Dan yang seru, bro, semua proses rekrutmennya bakal dilakukan online, jadi lebih efisien dan transparan.

 

Redaktur : seno

TOP NEWS

Berita Terkait


pusat-data-nasional-kena-sabotase-netizen-peringatkan-rencana-teror

Pusat Data Nasional Kena Sabotase, Netizen Peringatkan Rencana Teror!

Alfons Tanujaya bilang kalau Kemenkominfo sama BSSN tuh harusnya dipimpin sama orang yang bener-bene...

kapolda-sumbar-bantah-afif-meninggal-dianiaya-polisi-pihak-yang-viralkan-langsung-dicari

Kapolda Sumbar Bantah Afif Meninggal Dianiaya Polisi, Pihak Yang Viralkan Langsung Dicari!

Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono, membantah jika Afif Maulana (13), seorang siswa SMP meninggal karen...

hbd-jokowi-kepuasan-publik-sebesar-756-persen-jadi-kado-spesial

HBD Jokowi! Kepuasan Publik Sebesar 75,6 Persen Jadi Kado Spesial

Hari ini ada yang spesial banget nih, Presiden Jokowi ulang tahun yang ke-63

misi-putin-satukan-aliansi-sampai-ke-vietnam-amerika-serikat-dan-nato-meradang

Misi Putin Satukan Aliansi Sampai ke Vietnam, Amerika Serikat dan NATO Meradang!

Vladimir Putin, baru aja mendarat di Vietnam sekaligus jadi destinasi terakhir dalam tur Asia-nya

dicecar-habis-oleh-kpk-hingga-minta-ganti-penyidik-kusnadi-mengaku-pernah-bertemu-harun-masiku

Dicecar Habis Oleh KPK Hingga Minta Ganti Penyidik, Kusnadi Mengaku Pernah Bertemu Harun Masiku

Sudah lebih dari seminggu setelah KPK bilang telah tahu posisi Harun Masiku, staf Hasto dicecar oleh...

ketua-pbnu-jawab-kritik-cak-imin-soal-fasilitas-jamaah-haji-dari-indonesia

Ketua PBNU Jawab Kritik Cak Imin Soal Fasilitas Jamaah Haji Dari Indonesia

Gus Fahrur bilang kalau pelayanan haji 2024 oleh Kementerian Agama udah lebih bagus dan juga angka k...

ada-kelompok-masyarakat-miskin-baru-karena-judi-online-mereka-berhak-dapat-bansos

Ada Kelompok Masyarakat Miskin Baru Karena Judi Online, Mereka Berhak Dapat Bansos?

Menteri PMK, Muhadjir Effendy memasukkan nama-nama korban judi online ke dalam Data Terpadu Kesejaht...

setidaknya-sudah-ada-37202-nyawa-menghilang-akibat-agresi-israel-pbb-bilang-ini-salah-hamas

Setidaknya Sudah Ada 37.202 Nyawa Menghilang Akibat Agresi Israel, PBB Bilang Ini Salah Hamas

COI anggap Israel berupaya memusnahkan Gaza dengan korban 37.202 nyawa telah menghilang namun PBB be...

nadiem-makarim-minta-kenaikan-anggaran-sebesar-25-triliun-dpr-pertanyakan-dana-daerah-untuk-apa

Nadiem Makarim Minta Kenaikan Anggaran Sebesar 25 Triliun, DPR Pertanyakan Dana Daerah Untuk Apa?

Kemendikbudristek meminta tambahan anggaran sebesar RP 25 triliun ke DPR setelah sebelumnya disepaka...