Kemenkes Kembangkan Kemungkinan Lain Penyebab Gagal Ginjal
Selasa, 01 November 2022 16:32
Reporter : Hartifiany Praisra
Dok. ant
JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Mohammad Syahril, mengatakan pihaknya dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI masih mengembangkan sejumlah kemungkinan lain penyebab gangguan ginjal akut di Indonesia.
"Saat ini kami sedang melakukan penelitian untuk mengetahui apa sih sebetulnya yang menyebabkan gangguan ginjal akut ini. Diduga penyebab gagal ginjal itu salah satunya keracunan, bisa dari makanan, minuman, dan obat-obatan," kata Mohammad Syahril di Jakarta, Selasa, 1 November 2022.
Dia menyatakan kandungan obat sirup harus betul-betul diteliti untuk mengetahui mana yang bisa menyebabkan keracunan pada ginjal.
"Setelah hasil penelitian keluar, BPOM punya tanggung jawab untuk mengevaluasi," ujar Syahril.
Menurutnya, pemerintah sudah menjalankan beberapa kebijakan untuk mencegah penambahan korban gangguan ginjal akut. Dia mengatakan, pemerintah juga telah menghentikan sementara penggunaan obat sirop untuk anak. Sebagai upaya cepat guna mencegah adanya kasus baru gangguan ginjal ini.
"Untuk yang sudah sakit, kami melakukan tindakan salah satunya dengan hemodialisa dan pemberian antidotum, zat penawar," ucapnya. (ant)
Dia mengungkapkan, 10 dari 11 pasien gangguan ginjal akut yang dirawat di RSCM semakin membaik setelah diberi Antidotum Fomepizole. Pemberian Fomepizole sesuai rekomendasi World Health Organization (WHO).
Data tersebut menunjukkan pemberian Fomepizole pada pasien gangguan ginjal akut yang diduga disebabkan oleh intoksikasi memiliki efektivitas hingga di atas 90 persen.
"Tidak ada kematian dan tidak ada perburukan lebih lanjut. Anak tersebut sudah dapat mengeluarkan air kecil atau air seni. Dan dari hasil pemeriksaan laboratorium, kadar etilen glikol dari 10 anak tersebut sudah tidak terdeteksi zat berbahaya," kata Syahril.