Kemenag Minta Umat Muslim Salat Gaib untuk Doakan Korban Gempa Turki-Suriah
Rabu, 08 Februari 2023 16:30
Reporter : Antara
Suasana wilayah terdampak gempa besar Turki. Dok ant.
JAKARTA -- Kementerian Agama meminta umat Islam di Indonesia untuk menggelar salat gaib dan mendoakan korban meninggal dunia karena gempa bumi yang melanda Turki dan Suriah.
"Diberitahukan kepada umat Islam di seluruh Indonesia, sebagai bentuk kepedulian terhadap korban meninggal dunia pada gempa bumi di Turki dan Suriah, maka diimbau agar melaksanakan salat gaib untuk mendoakan korban meninggal dunia," ujar Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Ditjen Bimas Islam Kemenag Adib di Jakarta, Rabu, 8 Februari 2023.
Adib mengungkapkan salat gaib dapat dilakukan usai pelaksanaan salat Jumat. Dia mengatakan di Masjid Istiqlal, Jakarta, juga akan dilaksanakan salat gaib untk korban gempa Turki dan Suriah.
Hal yang serupa juga disampaikan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti. Dia mengajak umat Muslim di Indonesia untuk memanjatkan doa dan melaksanakan salat gaib agar masyarakat korban gempa diberikan kekuatan dan kesabaran.
"Sebagai bentuk dukungan spiritual, PP Muhammadiyah mengimbau umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah untuk memanjakan doa dan Shalat Ghaib untuk mereka yang wafat," tuturnya.
Di sisi lain, Pemerintah Indonesia akan menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Turki untuk membantu korban gempa besar di negara yang dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan tersebut.
"Sedang disiapkan bantuannya oleh Menteri Luar Negeri, Kemenhan, dan juga oleh Kemensos. Baru disiapkan dan segera akan dikirim secepatnya," kata Presiden Joko Widodo.
Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara melaporkan bahwa kondisi lapangan terutama di wilayah paling terdampak gempa, di Hatay, yang berbatasan langsung dengan Suriah, banyak yang belum tersentuh lantaran area gempa yang luas yang meliputi 10 provinsi.
"Kondisi lapangan terutama di wilayah paling terdampak, di Hatay, banyak yang belum tersentuh. Ini karena luasnya area gempa yang meliputi 10 provinsi dan magnitudo kerusakan gempa," kata KBRI Ankara dalam keterangan resminya.
KBRI Ankara mengungkapkan proses evakuasi di Provinsi Kahramanmaras dan Gaziantep relatif telah tertangani.
Meski begitu, masih banyak bangunan runtuh di Kahramanmaras dan Gaziantep yang belum tersentuh dan jalan-jalan di provinsi tersebut banyak yang terhalang bangunan dan tidak dapat dilalui.
"Sebenarnya banyak perusahaan penyewaan crane di kedua wilayah tersebut, namun banyak pula operator yang turut menjadi korban," lanjut KBRI Ankara. (ant)