Kejahatan di Bandung Makin Merajalela, Saatnya Tim Prabu Bangkit Lagi?

Jumat, 27 Januari 2023 13:00

Reporter : Tim Digo.id

top-news

Ilustrasi Bandung Gotham City. Dok digo.id

BANDUNG -- Aksi kejahatan jalanan di Bandung, utamanya saat malam hari, kini makin meresahkan. Dalam sebulan terakhir saja telah terjadi berbagai aksi kriminal seperti penjambretan, pembegalan, pemukulan, sampai perkelahian antar geng motor.


Seperti yang terjadi belum lama ini, di mana terjadi insiden pembacokan pada remaja di sekitar fly over Kiaracondong. Kasus ini pun lantas viral di media sosial.


Meskipun kepolisian akhirnya menyatakan bahwa aksi tersebut bukanlah kasus begal, melainkan perkelahian antar individu. Tetap saja, hal ini membuat masyarakat makin khawatir apabila harus bepergian atau beraktivitas di malam hari.


Salah satu warga Kota Bandung, yakni Edi, turut merasakan kecemasan apabila harus bepergian di malam hari. Dia menilai kota tempatnya ini sudah berbeda dibandingkan yang dulu.


"Bandung sekarang bukan Bandung yang dulu. Apalagi sekarang sudah muncul serangan geng motor, remaja yang membawa senjata tajam kayak begitu," katanya saat ditemui belum lama ini.


Mengingat suasana Bandung yang dirasakannya makin mencekam. Dia meminta pihak berwajib untuk bisa lebih memperhatikan keamanan para warganya. Agar warga pun bisa mendapatkan rasa aman dan nyaman di wilayahnya.


“Kita memohon memohon ke aparat-aparat Kepolisian supaya ditingkatkan patrolinya minimal dari tingkat Polsek,” ungkapnya.


Bukan hanya itu, Edi bahkan sempat menyinggung pihak kepolisian agar mengaktifkan kembali tim Prabu Polrestabes Bandung. Sebagaimana diketahui, tim Prabu sempat lama bertugas mengamankan Bandung dari bahaya serta aksi kriminalitas, khususnya yang terjadi di malam hari.


Tim Prabu pertama kali diperkenalkan sebagai satuan untuk melakukan patroli di wilayah Kota Bandung pada tahun 2016 silam. Namun sayangnya pada September 2021, tim Prabu resmi dibubarkan dengan alasan tim satuan yang memiliki segudang prestasi itu dinilai tak mempunyai dasar hukum.


“Saya mendukung tim Prabu diaktifkan kembali. Supaya minimal yang pulang malam hari tidak merasa ketakutan," ungkapnya.


Dia pun menilai pada saat tim Prabu aktif berpatroli di Bandung, masyarakat merasa wilayahnya lebih aman. Sebab, ada polisi yang berjaga di malam hari. Hal ini tentu bisa membuat para pelaku kejahatan menjadi takut untuk melancarkan aksinya.


“Karena kemarin waktu ada tim Prabu ada pressure ke masyarakat. Ini ada polisi benar-benar kerja nih setiap malam tiap malam keliling-keliling,” ungkapnya.


Edi berharap pemerintah ke depannya beserta pihak berwajib ikut memikirkan keamanan masyarakat dengan diaktifkan kembali satuan kemanan yang lebih sering berpatroli ke jalan untuk mengantisipasi aksi-aksi kejahatan yang kerap meresahkan masyarakat saat ini.


Di sisi lain, Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Aswin Sipayung angkat bicara terkait keinginan masyarakat agar tim Prabu diaktifkan kembali. Menurutnya tim Prabu memang sudah sangat baik dalam menjaga keamanan di masyarakat. Namun jika dikaji lebih dalam, tim taktis tersebut tidak memiliki dasar hukum.


"Secara dasar hukum, kemudian apa alasan hukumnya ada Prabu, karena tindakan Kepolisian, pergerakan anggota Polri harus punya dasar hukum. Saya lihat sepanjang saya pelajari Prabu itu bagus nama dan tindakannya, banyak juga prestasinya. Tapi, dasar hukumnya tidak ada," ujar Aswin.


Lebih lanjut Aswin menjelaskan jika sebenarnya tugas yang dilakukan oleh tim Prabu memang sudah dilakukan oleh masing-masing satuan yang ada di Polrestabes Bandung. 


Aswin menyebutkan jika untuk upaya pencegahan dini tindak kriminalitas telah ditangani oleh Satuan Pembinaan Masyarakat (Binmas). Kemudian untuk pencegahan telah dilakukan oleh Satuan Samapta Bhayangkara (Sabhara) dan untuk penindakan dilakukan oleh Satuan Reskrim dan Satuan Narkoba. 


"Oleh karena itu, di masa kepemimpinan saya, Prabu itu saya tiadakan karena tidak sesuai dengan SOTK (Susunan Organisasi Tata Kerja) yang ada. Di Polrestabes, Prabu itu tidak ada. Strukturnya yang ada itu fungsi pencegahan dini, pencegahan, dan penindakan. Jadi masing-masing fungsi ini sudah ada di satuan kerja saya," tegas Aswin.


Aswin pun kembali menegaskan bahwa tim Prabu adalah anggota kepolisian di Polrestabes Bandung yang berada di masing-masing satuan kerja yang sudah disebutkan sebelumnya. 


Sebelum adanya tim Prabu pun, Aswin mengatakan jika fungsi dari masing-masing unit yang ada di Polrestabes Bandung sudah dilakukan.


"Sekarang ini petugas saya yang ada tiga ribu, itulah Prabu yang sebenarnya. Sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Prabu tupoksi pencegahan, Prabu tupoksi sebagai peringatan dini dan Prabu sebagai refresif untuk menjamin Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) di Kota Bandung," jelas Aswin.


Dalam upaya Polrestabes Bandung menciptakan Kota Bandung yang nyaman dan aman untuk warganya, sejak Desember 2022 hingga Januari 2023 Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) dibawah pimpinan Kompol Arief Prasetya bersama jajaran Polsek terus melakukan pengungkapan kasus-kasus kejahatan yang terjadi di Kota Bandung. Diketahui Polrestabes Bandung berhasil mengamankan 72 pelaku dari 60 kasus kejahatan yang terjadi dalam kurun waktu tersebut.


Sesuai dengan instruksi dari Polda Jabar, Irjen Pol Suntana yang memerintahkan jajarannya untuk memberikan tindak tegas dan terukur terhadap pelaku kejahatan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada, Aswin menyebutkan ada sebanyak 15 pelaku tindak kejahatan di Kota Bandung mendapatkan tindakkan tegas dan terukur karena melakukan perlawanan saat akan diangkap.


“Ada 15 pelaku pelaku kejahatan jalanan yang kami berikan tindakan tegas dan terukur karena melawan saat akan diamankan,” tutup Aswin. 

Redaktur : Anggun N.K Putri

TOP NEWS

Berita Terkait


pusat-data-nasional-kena-sabotase-netizen-peringatkan-rencana-teror

Pusat Data Nasional Kena Sabotase, Netizen Peringatkan Rencana Teror!

Alfons Tanujaya bilang kalau Kemenkominfo sama BSSN tuh harusnya dipimpin sama orang yang bener-bene...

kapolda-sumbar-bantah-afif-meninggal-dianiaya-polisi-pihak-yang-viralkan-langsung-dicari

Kapolda Sumbar Bantah Afif Meninggal Dianiaya Polisi, Pihak Yang Viralkan Langsung Dicari!

Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono, membantah jika Afif Maulana (13), seorang siswa SMP meninggal karen...

hbd-jokowi-kepuasan-publik-sebesar-756-persen-jadi-kado-spesial

HBD Jokowi! Kepuasan Publik Sebesar 75,6 Persen Jadi Kado Spesial

Hari ini ada yang spesial banget nih, Presiden Jokowi ulang tahun yang ke-63

misi-putin-satukan-aliansi-sampai-ke-vietnam-amerika-serikat-dan-nato-meradang

Misi Putin Satukan Aliansi Sampai ke Vietnam, Amerika Serikat dan NATO Meradang!

Vladimir Putin, baru aja mendarat di Vietnam sekaligus jadi destinasi terakhir dalam tur Asia-nya

dicecar-habis-oleh-kpk-hingga-minta-ganti-penyidik-kusnadi-mengaku-pernah-bertemu-harun-masiku

Dicecar Habis Oleh KPK Hingga Minta Ganti Penyidik, Kusnadi Mengaku Pernah Bertemu Harun Masiku

Sudah lebih dari seminggu setelah KPK bilang telah tahu posisi Harun Masiku, staf Hasto dicecar oleh...

ketua-pbnu-jawab-kritik-cak-imin-soal-fasilitas-jamaah-haji-dari-indonesia

Ketua PBNU Jawab Kritik Cak Imin Soal Fasilitas Jamaah Haji Dari Indonesia

Gus Fahrur bilang kalau pelayanan haji 2024 oleh Kementerian Agama udah lebih bagus dan juga angka k...

ada-kelompok-masyarakat-miskin-baru-karena-judi-online-mereka-berhak-dapat-bansos

Ada Kelompok Masyarakat Miskin Baru Karena Judi Online, Mereka Berhak Dapat Bansos?

Menteri PMK, Muhadjir Effendy memasukkan nama-nama korban judi online ke dalam Data Terpadu Kesejaht...

setidaknya-sudah-ada-37202-nyawa-menghilang-akibat-agresi-israel-pbb-bilang-ini-salah-hamas

Setidaknya Sudah Ada 37.202 Nyawa Menghilang Akibat Agresi Israel, PBB Bilang Ini Salah Hamas

COI anggap Israel berupaya memusnahkan Gaza dengan korban 37.202 nyawa telah menghilang namun PBB be...

nadiem-makarim-minta-kenaikan-anggaran-sebesar-25-triliun-dpr-pertanyakan-dana-daerah-untuk-apa

Nadiem Makarim Minta Kenaikan Anggaran Sebesar 25 Triliun, DPR Pertanyakan Dana Daerah Untuk Apa?

Kemendikbudristek meminta tambahan anggaran sebesar RP 25 triliun ke DPR setelah sebelumnya disepaka...