KCIC: Konektivitas Stasiun Tegalluar dengan Kota Bandung
Selasa, 27 Desember 2022 01:11
Reporter : Siti Ninu Nugraha
Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi
BANDUNG -- PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Bandung terkait masalah akses Stasiun Tegalluar. Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi bertemu langsung dengan Wali Kota Bandung, Yana Mulyana di Balai Kota Badung pada, Senin 26 Desember 2022.
Dwiyana mengatakan KCIC berencana membangun akses yang menghubungkan antara Stasiun Tegalluar dan kawasan GBLA. KCIC berencana membangun jembatannya terlebih dahulu kemudian Kementrian PUPR berencana membangun Tol Exit di KM 151.
"Jadi hari ini kami berkoordinasi dengan pak Wali Kota, Kang Yana terkait maslaah konektivitas. Stasiun Tegalluar kita akan bangun konektivitas yang menghubungkan antara kawasan GBLA kemudian pemukiman di wilayah tersebut," ujar Dwiyana.
"Jadi kawasan itu kan ada di Kota Bandung, terhubung dengan stasiun Tegalluar, kita bangun jembatannya dulu dan Kementrian PUPR bangun Tol Exit di KM 151," lanjutnya.
Dwiyana mengatakan, adanya Tol Exit KM 151 akan membuat wilayah tesebut semakin berkembang dan mendukung konektivitas Stasiun Tegalluar. Ia meyakinkan Wali Kota Bandung bahwa warga Kota Bandung akan menggunakan kereta cepat Jakarta-Bandung dari Stasiun Bandung ke Padalarang.
"Tentunya koordinasi dengan kereta api cepat, bahwa kami meyakinkan kepada Pak Wali, pasti warga Kota Bandung akan menggunakan kereta cepat Jakarta-Bandung dari stasiun Bandung ke Padalarang. Jadi tak perlu khawatir meskipun stasiunnya di KBB atau Kabupaten Bandung, warga Kota Bandung masih bisa menggunakan kereta api itu," lanjut Dwiyana.
Dwiyana mengatakan, ada infrastruktu tambahan yang akan dibangun seperti jembatan dan tol exit, pengembangan kawasan jalan, perbaikan, dan perapihan jalan di kawasan Tegalluar. Menurutnya, semua itu diharapkan bisa mulai digunakan mulai Juni 2023 mendatang.
"Jembatan dan tol exit, serta pengembangan kawasan jalan, perbaikan, perapihan jalan di kawasan tegalluar. Diharapkan Juni bisa digunakan, karena memang ini melibatkan banyak pihak, makanya kenapa kami harus intens koordinasi dengan semua stakeholder, termasuk hari ini dengan Pemkot Bandung," ujar Dwiyana.
Menurutnya, proyek ini akan win-win solution karena akan ada manfaatnya bagi Kota Bandung. Yaitu sekitar GBLA dan kawasan lain di Kota Bandung akan semakin baik dan memudahkan warga Kota Bandung.
"Ini kan win-win solution. Sekitar GBLA dan kawasan Kota Bandung itu semakin baik. Kemudian Stasiun Tegalluar punya akses agar warga Kota Bandung bisa lebih mudah menggunakan,” lanjutnya.
Selanjutnya, Dwiyana mengatakan KA Fider akan disiapkan oleh PT KAI, karena akan menghubungkan antara jalur kereta cepat dengan kereta api existing yang dimiliki oleh PT KAI. Ia mengatakan semuanya akan menyesuaikan dengan pelayanan kereta cepat yaitu 20 menit sekali.
"KA Fider itu disiapkan oleh PT KAI karena akan menghubungkan antara jalur kereta cepat dengan jalur kereta api existing yang dimiliki oleh PT KAI disiapkan oleh PT KAI tentunya semuanya menyesuaikan dengan pelayanan kereta cepat, 20 menit sekali," ujar Dwiyana.
"Makanya ada pembangunan flyover di tiga titik, untuk menghindari macet karena nanti ada bolak-balik dari Kota Bandung Stasiun Kebon Kawung ke Padalarang," kata Dwiyana.
Dwiyana mengatakan, kesiapan konektivitas sudah mencapai 82 persen. Menurutnya, konektivitas saat ini menjadi titik krisis KCIC.
"Kesiapan 82 persen, kita terus kebut terutama memang yang menjadi titik kritis kami sekarang adalah konektivitas itu pr besar kami. Karena tidak mudah melakukan konektivitas di mana stasiun kami itu, Tegalluar, adanya di luar kota. Dengan dukungan dari pemkot bandung insyaalloh mungkin bisa direalisasikan," ujar Dwiyana.