Jakarta, DIGO.id -- Jumlah kasus cacar monyet di DKI Jakarta terus bertambah, dengan Kementerian Kesehatan mengonfirmasi adanya penambahan kasus baru. Saat ini, Jakarta telah melaporkan sebanyak delapan kasus cacar monyet, sehingga menjadi perhatian serius bagi masyarakat, yang diharapkan untuk mewaspadai penyebarannya.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama, menjelaskan adanya tata cara yang harus diikuti oleh individu yang memiliki kontak erat fisik dan kontak erat seksual dengan pasien cacar monyet guna mencegah penyebaran penyakit ini.

Berikut adalah tata cara yang perlu diikuti:

1. **Tidak Perlu Isolasi Mandiri Jika Tidak Bergejala:** Individu yang tidak menunjukkan gejala tidak perlu melakukan isolasi mandiri di rumah.

2. **Pemantauan Kesehatan Harian:** Petugas puskesmas atau kesehatan akan memantau kondisi kesehatan individu setiap hari selama 21 hari setelah kontak terakhir. Masa inkubasi cacar monyet berkisar antara 3-21 hari, dengan yang paling umum adalah 6-10 hari.

3. **Pemeriksaan Swab:** Jika individu yang merupakan kontak erat fisik tidak menunjukkan gejala, pemeriksaan swab tidak diperlukan. Namun, pada kontak erat seksual, pemeriksaan swab akan dilakukan pada tenggorokan dan area genital/anus.

4. **Kontak Ert Bergejala:** Jika kontak erat fisik atau seksual menunjukkan gejala, maka akan dilakukan isolasi mandiri dan pemeriksaan laboratorium dalam bentuk swab tenggorokan, swab genital/anus, dan swab lesi kulit jika ada tanda-tanda seperti lenting isi air/nanah, jerawat, bercak kemerahan, atau luka dan koreng lainnya pada kulit.

Penting untuk diingat bahwa langkah-langkah ini bertujuan untuk mengendalikan penyebaran cacar monyet dan melindungi kesehatan masyarakat. Masyarakat diharapkan untuk mematuhi petunjuk dari otoritas kesehatan setempat dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang dianjurkan. Kesadaran dan tindakan yang tepat dapat membantu mencegah penyebaran lebih lanjut dari penyakit ini. uc/khn