Kapolresta Bandung Merespons Soal Isu Maraknya Kasus Penculikan
Senin, 30 Januari 2023 14:25
Reporter : Rubby Jovan Primananda
Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo. Dok Rubby Jovan.
KABUPATEN BANDUNG -- Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo buka suara terkait isu penculikan anak di Jawa Barat yang akhir-akhir ini meresahkan para orang tua.
Sebelumnya banyak video aksi penculikan anak tersebar di media sosial, sehingga memunculkan keresahan dari berbagai pihak.
Kusworo menuturkan bahwa terkait banyaknya isu tersebut, dia menegaskan sampai saat ini tidak ada kasus penculikan di wilayah Kabupaten Bandung.
Pihaknya menjelaskan apabila ada pemberitaan maupun video tersebar atas kasus penculkan anak di Kabupaten Bandung adalah berita bohong.
“Kami sampaikan bahwa Alhamdulilah sampai dengan saat ini tidak ada penculikan di Kabupaten Bandung. Penculikan anak kami sampaikan bahwa itu adalah hoax,” ujar Kusworo saat ditemui digo id, Senin, 30 Januari 2023.
Oleh karena itu, Kusworo meminta kepada masyarakat perlu untuk bijak dalam memberikan informasi di media sosial. Sehingga hal-hal seperti ini tidak menimbulkan keresahan.
“Itu sebabnya yang tadi kami sampaikan bahwa bijak dalam bermedia sosial. Jangan sampai kita memberikan membuatkan berita bohong atau membuat ujaran kebencian,” ungkapnya.
Terkait banyaknya laporan anak hilang, Kusworo menuturkan hal tersebut bukan kasus penculikan. Tetapi banyak dari anak yang pergi meninggalkan rumah karena tak direstui oleh orang tuanya untuk berpacaran.
“Adapun peristiwa laporan orang tua yang anaknya tidak pulang itu disebabkan karena anaknya pacaran kemudian tidak direstui orang tuanya akhirnya kabur,” ujarnya.
“Dan baru mau pulang kalau misalkan diizinkan oleh orang tuanya menikah,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, dia meminta kepada para orang tua untuk bisa memberikan pemahaman kepada anaknya untuk tidak mempunyai motivasi menikah di usia dini.
“Hal-hal seperti ini yang perlu diberikan pemahaman kepada para siswa agar jangan sampai mereka memiliki motivasi untuk menikah ini tanpa ditopang oleh kemapanan secara ekonomi,” pungkasnya.