Kang Emil Ajak Setiap ASN Asuh Satu Bayi Stunting
Rabu, 15 Februari 2023 11:13
Reporter : Rubby Jovan Primananda
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bersamaKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jabar, Wahidin. (DigoID/ Rubby Jovan Primananda)
BANDUNG — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar terus fokus menekan angka stunting di Indonesia. Diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, di Jabar sendiri masih terdapat 800 bayi berstatus kekurangan gizi.
“Ada 800 ribuan tersisa bayi stunting kita ingin ada program satu PNS mengurusi satu bayi stunting,” ujar Kang Emil sapaan akrabnya saat ditemui DigoID, Selasa, 15 Februari 2023.
Untuk itu, Ridwan Kamil atau biasa disapa Kang Emil mengajak semua pihak untuk bersama-sama menangani masalah stunting ini. Dia pun memunculkan gagasan agar satu bayi stunting bisa diasuh oleh satu ASN di Jabar.
Gagasan tersebut bukan tanpa alasan, sebab, Kang Emil ingin menekan angka stunting di wilayah Jabar bisa cepat diatasi oleh pihaknya.
Seperti halnya di Pemerintah Kota Tasikmalaya yang sudah terlebih dahulu menerapkan ide seperti ini.
Apabila sinergitas antar ASN berjalan baik. Dia menuturkan, tentu hal ini akan berpengaruh terhadap angka penurunan stunting wilayah Jabar.
“Nanti saya tugaskan untuk jadi orang tua sebaik-baiknya. Nah mudah-mudahan kombinasi ide kreatif ini yang seperti di Kota Tasikmalaya bisa kita jadikan percepatan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jabar, Wahidin menyambut baik gagasan yang diberikan oleh Gubenur terhadap penanganan stunting di 27 Kabupaten dan Kota di Jabar.
“Jadi apa yang disampaikan pak Gubernur supaya bisa diterapkan di 27 kota dan tentu kami dari ASN yang di level provinsi siap mendukung itu,” ujar Wahidin.
Wahidin menilai gagasan tersebut tak akan memberatkan ASN. Sebab, dengan membantu setidaknya satu telur sehari juga ikut menurunkan resiko stunting pada anak.
“Saya kira sangat sangat tidak berat. Karena misalnya dari beberapa riset anak dibawah 5 tahun kalau satu telur saja per hari itu sudah mengurangi sekitar 40 persen,” tutup Wahidin.