Jumlah Peserta Didik Disabiltas di Jabar Meningkat
Rabu, 14 Desember 2022 19:55
Reporter : Rubby Jovan Primananda
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, Dedi Supandi. Dok Rubby Jovan.
BANDUNG -- Jumlah peserta didik penyandang disabilitas di Jawa Barat meningkat pada tahun 2022. Sebelumnya total angka peserta didik penyandang disabilitas sendiri di angka 26 ribu dari sebelumnya 19 ribu peserta didik.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, Dedi Supandi mengatakan angka tersebut merupakan tingkat bertambahnya peserta didik. Bukan peningkatan jumlah penyandang disabilitas. Akan tetapi, semakin banyak masyarakat yang sadar pula bahwa penyandang disabilitas harus diberi sarana pendidikan yang layak.
“Peningkatan ini bukan berarti peningkatan, semakin banyak yang disabilitas, tetapi semakin kesadaran warga masyarakat dan orang tua untuk menyekolahkan anak disabilitas itu bukan untuk ditutupi. Sebab mereka bisa berkarya dan bisa berinovasi,” ujar Dedi saat ditemui di Gedung Sate, pada Rabu, 14 Desember 2022.
Mengingat bertambahnya peserta didik dari penyandang disabilitas, Disdik Jabar berencana membuat suatu inovasi dengan membentuk progran Unit Layanan Disabilitas.
Program tersebut berupaya untuk memberikan kemudahan bagi penyandang disabilitas untuk mendapatkan sarana pendidikan.
“Saya buka inovasi, namanya Unit Layanan Disabilitas, nah unit layanan disabilitas itu silahkan bagi kaum-kaum difabel di desa-desa. Nantinya tiga orang sampai lima orang mereka tidak perlu datang ke sekolah atau tidak perlu jauh-jauh. Mereka bisa berkumpul di bale desanya,” ujarnya.
Dengan peningkatan ini, Dedi menyebut sampai tahun 2022, Pemprov Jabar telah memiliki 326 Sekolah Luar Biasa (SLB) dan 106 Unit Layanan Disabiltas yang tersebar di 27 kabupaten atau kota.
“Total sekolah di 326 sekolah disabilitas dan unit-unit layanan disabilitas bertambah 106,” ungkapnya.
Dedi mengungkapkan, sesuai dengan UU Nomor 18 Tahun 2016 terdapat penyetaraan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) bagi penyandang disabilitas dapat diterima di SMA maupun SMK negeri.
"Sudah mulai tahun kemarin terutama yang SMK mereka menerima juga dari kaum difabel. Jadi difabel ini bukan hanya ke SLB tapi mereka pun bisa bersekolah di SMA dan bisa bersekolah di SMK negeri," ujarnya.