Jokowi Temui UMKM Bali yang Ekspornya Menembus Tujuh Negara
Kamis, 06 Oktober 2022 06:42
Reporter : Antara

(Foto: ant)
Jakarta - Presiden Joko Widodo usai membuka
Konferensi ke-3 Ekonomi Kreatif atau World Conference on Creative Economy
(WCCE) Tahun 2022 di Nusa Dua-Bali, menyempatkan diri berbincang-bincang dengan
salah satu pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) yang telah mengekspor produk
Indonesia ke tujuh negara.
Di depan Presiden Jokowi, Kurniawan Purnomo,
pemilik usaha "Kampung Souvenir" menceritakan pengalamannya merintis
bisnis termasuk bagaimana cara bertahan menghadapi pandemi COVID-19.
"Saya merintis bisnis oleh-oleh khas Bali
sejak 2009, penjualannya cukup baik sampai akhirnya pandemi menghantam dan
omzet saya berkurang drastis. Untungnya berkat adanya platform digital yang
memiliki program ekspor, bisnis saya bisa bangkit lagi bahkan omzetnya naik
hingga 200 persen," ucap Kurniawan pada Kamis 6 Oktober 2022.
Tidak hanya berhasil "menyelamatkan"
bisnis, pria asal Bali itu juga berhasil mengekspor produk tas rotannya ke
tujuh negara, termasuk di antaranya Brasil dan Meksiko.
“Ya saya bersyukur sekali, yang tadinya cuma
jualan oleh-oleh seperti tas rotan dan daster untuk wisatawan di Bali, ternyata
bisa juga berjualan ke luar negeri,” jelasnya.
Jokowi mengapresiasi seluruh pihak yang turut
membantu pelaku UMKM untuk bangkit dan menjadi solusi dalam meningkatkan taraf
hidup masyarakat luas.
Presiden juga meyakini ke depan ekonomi kreatif
dapat menjadi solusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat secara luas dan
berkelanjutan karena mampu mendobrak batas geografis, gender, ras, dan strata
ekonomi.
“Ekonomi kreatif bisa menjadi pilar utama untuk
mendobrak pertumbuhan ekonomi yang inklusif, pertumbuhan ekonomi untuk
semuanya,” ucap Presiden Joko Widodo.
Kepala Negara juga mengutarakan harapannya
terhadap produk-produk lokal tanah air, untuk bisa berkiprah di pasar global
seperti yang dilakukan oleh Kampung Souvenir milik Kurniawan.
“Industri kreatif tidak lagi menjadi produk
lokal yang dikonsumsi masyarakat lokal, tetapi industri kreatif dengan mudah
menjadi produk global yang mudah dinikmati oleh masyarakat lintas negara,”
tambahnya.
UMKM menjadi salah satu sektor yang menjadi
penopang perekonomian nasional terutama saat masa pandemi COVID-19. Tantangan
berikutnya adalah bagaimana UMKM bisa berdiri kuat di tengah ancaman resesi
ekonomi seperti saat ini.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga
Uno juga yakin bahwa sektor UMKM dapat menjadi tembok yang kokoh dalam
menghadapi ancaman resesi di masa mendatang.
“Sektor bisnis UMKM di Indonesia sendiri
memberikan kontribusi terbesar pada PDB senilai 8,6 triliun rupiah, selain itu
sektor UMKM menyerap 97 persen tenaga kerja. Kami yakin dengan bersama-sama
memajukan sektor UMKM, kita bisa menghadapi badai ancaman tersebut dengan gagah
dan kuat,” ucap Sandiaga. (ant)