Jokowi Apresiasi Budaya Gotong Royong Masyarakat Hadapi Pandemi
Senin, 30 Januari 2023 09:33
Reporter : Nadiana Tsamratul Fuadah
(Dok. Twitter @setkabgoid)
JAKARTA — Presiden RI, Joko Widodo mengapresiasi budaya masyarakat Indonesia yang saling menghormati, tolong menolong, dan bergotong royong sehingga dapat melewati masa pandemi Covid-19 dengan baik.
Hal ini Jokowi sampaikan dalam sambutannya saat menghadiri puncak Perayaan Imlek Nasional Tahun 2023 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat pada Minggu, 29 Januari 2023.
Jokowi menyebut, berpegang pada Pancasila yang menyelamatkan masyakarat dalam masa Covid-19.
"Itulah negara kita Indonesia, negara Pancasila. Itulah yang menyelamatkan kita, saling membantu, saling menolong, bergotong royong," kata Jokowi dalam laman resmi Sekretariat Kabinet RI.
Jokowi mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bangkit dan bekerja keras mengejar ketertinggalan selama pandemi. Menurutnya, situasi Indonesia saat ini sudah normal meskipun masih dalam masa transisi pascapandemi.
"Saya mengajak kita semuanya untuk bekerja keras, bangkit, optimistis untuk mengejar ketertinggalan-ketertinggalan kita,” kata Jokowi.
Dalam kesempatan ini juga Jokowi turut menyampaikan rasa syukurnya terhadap perekonomian nasional yang berhasil tumbuh dengan sangat baik, bahkan dapat mengungguli negara-negara G20.
Jokowi juga meminta semua pihak untuk terus meningkatkan kemitraan dan saling membantu seperti pada masa pandemi COVID-19.
“Ini yang harus ditingkatkan terus, dioptimalkan terus dengan selalu bergandengan. Yang gede, yang besar gandeng yang kecil, yang tengah, yang tengah gandeng yang kecil, yang gede gandeng yang kecil, semuanya bermitra, kemitraan bergandengan,” kata Jokowi.
Ia juga menyebut, jiga ketika pandemi masyarakat bisa saling membantu, maka saat normal pun perlu diteruskan.
“Kalau saat pandemi bisa, saat normal pun juga harus diteruskan saling membantu, saling menolong sehingga semuanya akan terangkat naik,” lanjutnya.
Jokowi mengatakan keberhasilan tersebut tidak dicapai dengan mudah, mengingat pemerintah harus mengendalikan gas dan rem antara ekonomi dan kesehatan secara bersamaan.
Tidak hanya itu, Jokowi juga bersyukur Indonesia tidak menerapkan kebijakan lockdown sehingga perekomomian Indonesia tidak jatuh seperti negara-negara di Eropa.
“Saya putuskan tidak lockdown meskipun tekanannya lockdown, dan ternyata tidak salah. Itu kalau diputuskan lockdown bisa kita di minus 17 (persen) saat itu, ekonomi kita minus 17 dan mengembalikannya ke normal itu yang sangat sulit karena minus-nya sudah langsung jatuh seperti negara-negara di Eropa,” tutup Jokowi.