Jejak Pramuka di Indonesia Hingga Tak Lagi Jadi Ekskul Wajib
Senin, 01 April 2024 21:27
Reporter : Ekadyana N. Fauzi
Ilustrasi Pramuka Tidak Wajib Jadi Ekstrakulikuler di Sekolah/TimDigo.id
Jakarta, DigoID-Kabar terbaru dari dunia pendidikan belum, jadi, Mendikbudristek, yang Nadiem Makarim itu, dia udah gonta-gantiin aturan soal Pramuka, loh!
Pramuka Nggak Lagi Wajib Diikuti Siswa
Ceritanya gini, di Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024, yang ngebahas soal kurikulum buat anak-anak dari TK sampe SMA, mereka ngelepas aturan yang ngebikin Pramuka jadi ekskul wajib. Jadi, lu gak lagi dipaksa buat ikutan Pramuka kalo emang gak minat.
“UU 12/2010 menyatakan bahwa gerakan pramuka bersifat mandiri, sukarela, dan nonpolitis. Sejalan dengan hal itu, Permendikbudristek 12/2024 mengatur bahwa keikutsertaan murid dalam kegiatan ekstrakurikuler, termasuk Pramuka, bersifat sukarela,” papar Anindito, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP)
Bayangin, dari dulu kan Pramuka itu udah jadi ekskul wajib buat semua level sekolah, dari SD sampe SMA. Udah jadi standar, kayaknya. Tapi sekarang, ceritanya berubah. Ekskul wajib itu tuh kayak program tambahan yang harus diikuti sama semua siswa, kecuali kalo ada alasan khusus yang bikin lu gak bisa ikut.
Jadi, dulu kan aturannya begitu, setiap siswa wajib ikut Pramuka. Mau suka, mau gak suka, ya harus ikut. Itu menurut aturan dari Mendikbud sebelumnya, Muhammad Nuh, dalam Permendikbud Nomor 63 tahun 2014.
Tapi sekarang, ada perubahan besar. Pramuka gak lagi jadi ekskul wajib. Jelasnya sih, Nadiem pengen kita, para siswa, punya kebebasan buat pilih ekskul yang beneran kita minati dan bakat kita banget. Jadi, kita bisa pilih ekskul sesuai minat kita. Kalo lu emang demen Pramuka, ya udah, tetep bisa pilih itu. Tapi kalo misalnya lu gak gitu suka, gak perlu lagi maksa diri buat ikutin.
Sejarah Pramuka di Indonesia
Jadi, dulu, sebelum kita merdeka dari penjajahan Belanda, Pramuka udah jadi bagian dari kehidupan di Tanah Air kita, loh.
Pramuka itu dimulai dari cabang organisasi yang punya Belanda, namanya Nederlandesche Padvinders Organisatie (NPO), yang lahir tahun 1912. Terus, mereka ganti nama jadi Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIVP) tahun 1916.
Nah, di tahun yang sama, Mangkunegara VII, seorang raja di Jawa, bikin Organisasi Kepanduan pertama di Indonesia, namanya Javaansche Padvinder Organisatie (JPO). Kelahiran JPO ini bikin semangat buat bikin organisasi serupa di Indonesia, kayak Hizbul Wahton (HM) tahun 1918, JJP (Jong Java Padvinderij) tahun 1923, Nationale Padvinders (NP), National Indonesische Padvinderij (NATIPIJ), Pandoe Pemoeda Sumatra (PPS), dan lain-lain.
Trus, demi persatuan, organisasi-organisasi itu akhirnya bergabung jadi satu, deh. Itu terjadi lewat lahirnya INPO (Indonesische Padvinderij Organisatie) tahun 1926. Asiknya, gabungan ini bukan cuma bentuk organisasi, tapi juga simbol persatuan Indonesia di masa itu.
Bertransformasi Menjadi ‘Pandu’
Tapi, ada masalah. Belanda gak suka deh sama organisasi kepanduan di luar milik mereka. Mereka larang organisasi kita pake istilah "Padvinder". Akhirnya, ada tokoh kita, KH Agus Salim, yang kenalin istilah baru buat Pramuka, yaitu "Pandu".
Trus, tanggal 23 Mei 1928, Persaudaraan Antar Pandu Indonesia (PAPI) lahir, gabungan dari beberapa organisasi kepanduan di Indonesia. Ini jadi tonggak awal buat Pramuka yang kita kenal sekarang.
Pas udah merdeka, tepatnya tanggal 28 Desember 1945, lahir Pramuka Rakyat Indonesia. Ini jadi simbol semangat kebangsaan kita setelah merdeka dari penjajah.
Selanjutnya, organisasi kepanduan kita terus berkembang. Ada perubahan bentuk, federasi-federasi baru, sampe akhirnya dibentuk Persatuan Kepanduan Indonesia (PERKINDO) buat menyatukan mereka.
Tapi, kayaknya masih kurang efektif, nih. Karena itu, pemerintah dan MPRS tahun 1960 berusaha keras buat ngubah organisasi Pramuka kita. Akhirnya, tanggal 9 Maret 1961, Presiden Soekarno mengumpulkan tokoh-tokoh Pramuka buat ngobrolin perubahan.
Lahirlah ‘Pramuka’
Dan tadaaa! Tanggal 20 Mei 1961, Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 keluar. Ini ngegabungin semua organisasi kepanduan jadi satu, dengan nama Pramuka. Peristiwa ini jadi awal dari gerakan Pramuka yang kita kenal sekarang, lho.
Terus, tanggal 30 Juli 1961, di Istora Senayan, semua tokoh Pramuka Indonesia bersatu. Mereka bersumpah untuk jadi bagian dari gerakan Pramuka yang baru. Ini jadi hari yang kita kenal sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka.
Dan yang paling spesial, tanggal 14 Agustus 1961, Presiden Soekarno, bersama tokoh-tokoh Pramuka lainnya, ngadain acara keren banget buat memperkenalkan Pramuka ke masyarakat. Itu jadi awal dari Hari Lahir Pramuka yang sekarang masih kita rayain.