Indonesia Peringkat Ke-80 Negara Paling Bahagia, Terburuk Se-Asia?
Senin, 25 Maret 2024 22:40
Reporter : Ekadyana N. Fauzi
Ilustrasi World Happiness Report 2024/TimDigo.id
Jakarta, DigoID-Menurut "World Happiness Report 2024" yang baru dirilis Rabu, 20 Maret 2024, Indo masuk ranking ke-80 dari 143 negara yang disurvei. Nah, ini nih yang menarik, bro, Indo ini rantingnya di bawah negara-negara Asia lainnya kayak Singapura, Malaysia, dan Thailand.
World Happiness Report 2024
World Happiness Report 2024 tuh hasil kerja sama sejumlah peneliti dan ilmuwan kesejahteraan top dunia. Mereka ngumpulin data dari Gallup World Poll selama tiga tahun, mulai dari 2021 sampai 2023. Terus, laporan kebahagiaan itu dirilis tiap tanggal 20 Maret, yang mana juga jadi Hari Kebahagiaan Internasional.
Para ahli yang terlibat menganalisis data dari enam faktor penting, kayak GDP per kapita, harapan hidup, dukungan sosial, kebebasan, kemurahan hati, dan persepsi korupsi. Dengan ngeliatin faktor-faktor itu, mereka bisa ngasih penjelasan lebih dalam soal kualitas hidup.
Menurut laporan itu, Singapura jadi negara paling bahagia di Asia buat dua tahun berturut-turut. Dan Singapura sendiri jadi satu-satunya negara Asia yang masuk 30 besar dari 143 negara yang disurvei.
Nah, daftar teratas negara-negara paling bahagia dilihat dari indikator evaluasi hidup rata-rata individu ada Finlandia, Denmark, dan Iceland. Wah, seru banget ya, bro, ngeliat perbandingan kebahagiaan di berbagai negara!
Peringkat Negara di Asia
Di Asia, ternyata ada banyak negara yang juga masuk dalam peringkat kebahagiaan, bro. Taiwan misalnya, dia jadi negara paling bahagia di urutan ke-31. Terus ada juga Uzbekistan, Kazakhstan, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Vietnam, Thailand, Malaysia, China, Kirgistan, dan Mongolia. Wah, banyak juga ya!
Nah, Indo sendiri masuk di peringkat ke-80. Gak buruk, tapi memang masih ada yang perlu ditingkatkan.
Di laporan yang sama, juga ada penelitian soal kebahagiaan anak muda di bawah 30 tahun dari tahun 2021 sampe 2023. Nah, Indo ini masuk di peringkat ke-75 dari 143 negara. Masih kalah sama negara lain di Asia kayak Malaysia, Vietnam, dan Singapura.
Trus, buat orang dewasa di atas 60 tahun, Indo juga di peringkat ke-79 dari 143 negara. Ini juga di bawah negara-negara Asia lainnya, kayak Laos, Nepal, Hong Kong, dan Malaysia.
Perbandingan Standar Upah dan Kebahagiaan
Menariknya, di laporan itu juga disebutkan kalo sepuluh negara di Asia Tenggara mengalamin penurunan struktur kebahagiaan dalam kelompok umur dan gender. Nah, menurut peneliti dari Research Center of Population BRIN, dikutip dari kompas, Yanu Endar Prasetyo, kalo diliat dari pencapaian Singapura, mengurangi kesenjangan upah bisa berpengaruh pada kebahagiaan individu.
Singapura kan berusaha menaikkan upah pekerja berpendapatan rendah dan mengurangi kesenjangan upah di beberapa profesi. Nah, strategi kayak gitu berhasil karena bisa turunin tingkat stres dan kecemasan, yang akhirnya ngaruh pada kenaikan tingkat kebahagiaan warganya.
”Strategi ini berhasil karena dianggap mampu menurunkan level stres dan kecemasan yang secara tidak langsung menjadi faktor meningkatkan kebahagiaan warga Singapura,” ujarnya.
Tantangan Indonesia sebagai Negara
Yanu menyebut bahwa Indonesia masih memiliki tantangan serius terkait kesenjangan upah, terutama antara gender dan antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Dia menyarankan adanya intervensi baik dari segi ekonomi maupun non-ekonomi agar tingkat kebahagiaan warga, khususnya para pekerja, dapat meningkat.
Salah satu langkah yang bisa diambil adalah menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan manusiawi, serta meningkatkan solidaritas di tempat kerja. Selain itu, pengurangan atau pemberantasan praktik korupsi juga dianggap penting.
Yanu juga menyarankan perluasan subsidi upah, terutama untuk pekerja formal dengan upah rendah, agar mereka bisa lebih mendukung kebahagiaan. Menurutnya, langkah-langkah tersebut perlu dilakukan secara simultan untuk mencapai hasil yang lebih efektif.
Salah satu penulis dan editor "World Happiness Report 2024", Shun Wang, menjelaskan bahwa Singapura memiliki kinerja yang sangat baik dalam hal Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita, yang merupakan salah satu peringkat tertinggi dalam data yang dikumpulkan. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Singapura memiliki tingkat kebersihan yang baik dan persepsi masyarakat terhadap korupsi sangat rendah, bahkan lebih rendah dibandingkan negara-negara seperti Denmark atau Norwegia.
”Saya melihat perluasan subsidi upah lebih efektif, khususnya untuk pekerja formal dengan upah rendah, supaya mampu mendukung kebahagiaan,” katanya.
Namun demikian, meskipun Singapura berhasil meningkatkan harapan hidup sehat dan panjang umur, serta kualitas hidup yang baik, namun peringkatnya lebih rendah dalam hal persepsi dukungan sosial, kebebasan dalam menentukan pilihan hidup, dan tingkat kemurahan hati.
”Hal itu berarti Pemerintah Singapura benar-benar bersih dan persepsi masyarakatnya terhadap korupsi sangat rendah, bahkan lebih rendah dibandingkan Denmark atau Norwegia,” kata Wang.
Ini menunjukkan bahwa meskipun Singapura memiliki pencapaian yang baik dalam beberapa aspek, masih ada ruang untuk perbaikan dalam aspek lainnya yang juga berpengaruh pada tingkat kebahagiaan masyarakatnya.