Gunung Semeru Masih Keluarkan Awan Panas Guguran
Senin, 05 Desember 2022 18:09
Reporter : Siti Ninu Nugraha
Koordinator Gunung Api PVMBG Badan Geologi Kementrian ESDM, Oktory Prambada. Dok. PVMBG
LUMAJANG -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mengonfirmasi kondisi Gunung Semeru masih dalam hasil krisis kegempaan pada Senin 5 Desember 2022. Awan panas guguran masih terjadi meski intensitasnya mulai menurun.
Koordinator Gunung Api PVMBG Badan Geologi Kementrian ESDM, Oktory Prambada mengatakan, hari ini ada satu kali awan panas guguran yang menjangkau kurang lebih seribu meter ke arah Tenggara. Adapun letusan-letusan kecil yang merupakan karakteristik dari Gunung Semeru masih terjadi.
"Letusan-letusan kecil di Gunung Semeru masih terjadi, letusan-letusan kecil ini kan karakteristiknya Semeru yah dari dulu artinya Semeru ini setiap hari ada catatan letusan dengan intensitas 20 sampai 40 kali per hari," ujar Oktory.
Oktory mengatakan mekanisme erupsi atau letusan kecil ini berbeda dengan awan panas guguran. Mekanismenya, awan panas guguran adalah longsor ketika erupsi kecil yaitu dari magma kemudian dikeluarkan ke titik erupsi dan mengeluarkan abu vulkanik.
Oktory mengibau kepada masyarakat bahwa jarak aman dari letusan Gunung Semeru ketika status Awas adalah 19 kilometer. Ia mengimbau agar masyarakat sekitar tidak melakukan aktivitas sepanjang jarak yang tidak aman.
"Untuk saat ini dalam tingkat aktifitas level empat atau awas rekomendasi yang kami berikan untuk masyarakat sekitar adalah 17 kilometer ke arah tenggara dengan potensi landaan dua kilometer artinya ada 19 kilometer kita rekomendasikan untuk tidak melakukan aktivitas apapun," kata Oktory.
Ia mengatakan untuk saat ini erupsi-erupsi kecil yang setiap hari terjadi masih tinggi. Masih ada guguran yang masih menjangkau seribu meter.
"Masih ada guguran yang biasanya 400 atau 500 meter ini masih ada dari catatan kami menjangkau seribu meter artinya gunung ini masih dalam kondisi tidak-baik-baik saja," ujar Oktory.
Oktory juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu memperbaharui informasi melalui media sosial resmi Magma Indonesia. Masyarakat juga bisa menghubungi langsung pos pengamatan gunung api Semeru atau kepada petugas lainnya yang berada di pos pengamatan gunung api.
"Kepada masyarakat lebih baik jangan ada aktivitas dulu, kita harus memaklumi bahwa Semeru ini melakukan tugasnya untuk menyeimbangkan kondisi alam disini," kata Oktory.