Gunakan Bra Sesuai Ukuran Demi Kesehatan Payudara
Kamis, 13 Oktober 2022 20:24
Reporter : Antara

(Foto: ant)
Jakarta - Dokter spesialis bedah onkologi dari Universitas Indonesia, dr. Farida Briani Sobri, SpB (K)Onk, mengatakan pemakaian bra dengan bahan dan ukuran sesuai akan memberikan manfaat utama sebagai penopang payudara.
"Tidak masalah merek atau warna, tapi pilih
yang nyaman, ukuran sesuai karena bra itu tujuannya menopang," kata Farida,
Kamis 13 Oktober 2022.
Terkait Hari Tanpa Bra pada 13 Oktober yang
berlangsung di tengah bulan kesadaran kanker payudara, dia mengatakan kebiasaan
tidak memakai bra bisa saja dilakukan untuk pemilik payudara berukuran kecil.
Sebaliknya, perempuan yang memiliki payudara
berukuran sangat besar akan merasa lebih nyaman saat memakai bra. Sebab, mereka
bisa merasa nyeri bila buah dadanya tidak ditopang dengan bra.
"Karena akan membebani otot di belakang
payudara, namanya otot pektoralis," katanya.
Dia meyakinkan pemakaian bra takkan mempengaruhi
munculnya masalah kulit atau sirkulasi darah bila bahannya nyaman dan menyerap
keringat serta ukuran sudah sesuai.
"Selama bra tidak terlalu ketat, sirkulasi
takkan terganggu," katanya.
Penting juga untuk menjaga kebersihan dengan
cara rajin mengganti bra agar tidak menimbulkan masalah di kulit.
Mengenai pemakaian bra saat tidur, Farida
mengatakan boleh saja tidur tanpa bra bila hal itu dirasa lebih nyaman.
"BH itu kan menopang payudara saat
aktivitas dan ada gravitasi agar bisa beraktivitas dengan nyaman,"
katanya.
Jadi, wajar bila ada perempuan yang memilih
untuk tidur tanpa bra demi kenyamanan. Namun, semua kembali lagi kepada tiap
individu. Ada juga perempuan yang punya buah dada berukuran besar dan merasa
lebih nyaman menggunakan bra agar payudara tidak menggelambir saat berbaring.
"Jadi ada yang nyaman pakai bra saat
tidur," katanya.
Payudara padat
Mengenai tampilan payudara, ada banyak faktor
yang mempengaruhi bentuk payudara, salah satunya nutrisi. Gizi yang bagus
mempengaruhi jaringan ikat, yang mempertahankan struktur anatomi payudara, agar
lebih sehat.
"Ketika perempuan menua dan payudara sudah
kendur, lebih ke jaringan ikat sudah berkurang," jelas dia.
Faktor-faktor yang mempengaruhi meliputi
nutrisi, genetik, penopang seperti bra, pola hidup sehat serta postur tubuh
juga kesehatan seseorang. Ia menambahkan hamil dan melahirkan bukan faktor penentu
yang menyebabkan payudara menjadi kendur.
"Ada banyak orang yang setelah melahirkan
payudaranya juga tetap bagus," kata dia.
Di tengah maraknya makanan yang diklaim
mengandung kolagen, dia mengatakan belum ada penelitian apakah asupan kolagen
dari makanan akan menyokong kolagen di jaringan ikat payudara.
Ada penelitian yang menyatakan asupan oral
kolagen dalam jangka pendek dan panjang mungkin mempengaruhi penyembuhan luka
serta mengurangi kecepatan penuaan kulit. Suplemen oral kolagen juga disebut
dapat menghidrasi kulit dan meningkatkan elastisitas.
Namun, belum ada penelitian yang mengaitkan
asupan kolagen dan kepadatan payudara.
"Kalau mau ngomong payudara, jaringan yang
bikin melorot dan tegak itu bukan semata kulit, tapi jaringan ikat yang ada di
dalam kulit," kata Farida.
Hari Tanpa Bra, kata dia, dibuat untuk mendorong
kesadaran terhadap kanker payudara.
Para perempuan diajak untuk mengenali payudara
mereka saat tanpa bra, memeriksa payudara sendiri untuk mendeteksi bila ada
gejala-gejala yang patut diwaspadai seperti benjolan atau cairan abnormal dari
puting. (ant)