Gempa Susulan Kerap Terjadi, Warga Cianjur Tetap Waspada
Sabtu, 03 Desember 2022 20:13
Reporter : Siti Ninu Nugraha

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Virga Librian. Dok Siti Ninu
CIANJUR -- Gempa susulan diperkirakan masih akan terus terjadi hingga satu minggu kedepan. Meskipun telah diprediksi akan berakhir, kemungkinan gempa susulan akan terjadi satu atau dua kali dalam sehari.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Virga Librian mengatakan gempa itu ada bermacam-macam. Gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur merupakan gempa yang sebelumnya sudah ada gempa pendahulunya sebanyak empat buah. Ditambah gempa susulan kurang lebih 373 gempa.
“Memang kalau gempa itu masih ada susulannya karena kalau misalnya kita ibaratkan sebagai per itu dumpingnya tidak sempurna jadi untuk kembali ke keadaan normalnya itu dia sudah teru secara berulang. Makanya banyak getarannya dulu baru sampe keadaan normal lagi, kalo misalnya per itu bagus kan pastinya sekali dilepaskan terhentak langsung berhenti,” ujar Virga, Jumat, 3 Desember 2022.
Menurutnya heterogenitas atau susunan komposisi bumi itu berbeda-beda, sehingga gempa di setiap tempat itu berbeda. Gempa sususlan merupakan pelepasan energi dari pergerakan lempeng yang menujam.
“Memang kan kalau gempa susulan sendiri itu pelepasan energi. Sebenarnya gempa itu terjadi karena ada akumulasi energi baik itu dari pergerakan lempeng yang menujam jadi dia terus menumbuk lempeng bumi yang lainnya seperti Indo Australia yang menubruk lempeng Eurasia misalnya,” lanjutnya.
Ia menambahkan jika energi tersebut sudah mencapai titik puncaknya atau titik jenuhnya akan dilepaskan sebagai gempa bumi. Ada yang sekali dilepaskan berhenti, ada pula yang dilepaskan terjadi susulan yang banyak.
“Kalau misalnya akumulasi energi itu sudah mencapai titik puncaknya atau titik jenuhnya dia akan dilepaskan sebagai gempa bumi. Nah pada saat dia sudah dilepaskan, ada yang sekali dilepasakan langsung berhenti ada yang dilepaskan ada yang susulannya banyak," ucapnya.
Dirinya memberikan contoh seperti gempa di Yogyakarta 2006 serta gempa Lombok tahun 2018 yang gempa susulannya pun banyak terjadi.
"Itu aftershock-nya banyak sampai ribuan gempa susulannya. Memang siklus yang normal," kata Virga.
Ia mengimbau kepada masyarakat yang hendak mengambil barang-barang berharga di reruntuhan rumah untuk memperhatikan faktor keselamatan. Ia menyarankan untuk memakai helm pelindung saat mencari barang-barang berharga.
“Sebaiknya harus diperhatikan faktor keselamatan juga terutama dari kondisi bangunannya itu. Harus diperhatikan kalau misalnya memang sudah tidak memungkinkan untuk masuk ke dalam rumah jangan. Kalau misalnya masih memungkinkan bisa memakai pelindung kepala atau misalnya sama sekali tidak memungkinkan untuk masuk sebainya diurungkan niatnya,” ujar Virga.