Gagal Ginjal Misterius Terjadi pada Anak Tanpa Komorbid
Jumat, 21 Oktober 2022 21:43
Reporter : Hartifiany Praisra
Ilustrasi anak-anak
JAKARTA -- Kasus gagal ginjal akut secara misterius memakan korban anak-anak. Hingga 18 Oktober 2022, tercatat sudah 206 kasus gagal ginjal akut progresif atipikal atau gagal ginjal akut misterius.
Dari 206 kasus tersebut, 99 anak diantaranya meninggal dunia. Dokter spesialis anak dari RSPI Sulianti Saroso, Ernie Setyawati mengatakan gagal ginjal akut misterius pada anak terjadi tanpa ada riwayat penyakit penyerta atau komorbid.
"Jadi, sebelumnya anaknya sehat, tidak ada gangguan apa-apa, begitu dia kena gangguan ginjal ini berlangsungnya progresif, sangat cepat. Jadi, tidak ada penyakit berat yang mendahului," kata Ernie, Jumat, 21 Oktober 2022.
Ernie pun memastikan pasien anak ini sebelumnya tidak memiliki gangguan fungsi ginjal. Artinya, belum ada sebab pasti dibalik alasan ratusan anak yang terjangkit gagal ginjal akut ini.
Ernie menyebut prevalensi paling tinggi dari penyakit gagal ginjal akut misterius adalah anak laki-laki berusia enam tahun. Meski masih dalam penyelidikan, kata Ernie, orang tua perlu meningkatkan kewaspadaan dengan lebih memperhatikan kondisi anak.
Gejala umum gangguan ginjal pada anak diantaranya adalah gejala infeksi. Seperti pada saluran pernapasan yang ditandai dengan demam, batuk, pilek, dan sesak napas, serta infeksi saluran pencernaan seperti diare.
Gejala lain yang terlihat adalah penurunan produksi urine dimana frekuensi buang air kecil pada anak ikut menurun. Bahkan pada beberapa kasus ditemukan anak sama sekali tidak buang air kecil.
"Kalau misalnya dia belum buang air kecil di siang hari selama enam sampai delapan jam, kita harus waspada. Jadi, kalau anak mengalami gejala-gejala yang disebutkan tadi, kemudian dia infeksi saluran pernapasan atau gangguan pencernaan, demam, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter," kata Ernie. (ant)