Gagal Ginjal Anak: Presiden Minta Perketat Pengawasan Obat
Sabtu, 22 Oktober 2022 17:18
Reporter : Hartifiany Praisra
Ilustrasi Obat Sirop
JAKARTA -- Kasus gagal ginjal akut pada anak menjadi perhatian publik setelah memakan ratusan korban meninggal. Presiden Joko Widodo menegaskan untuk memperketat pengawasan obat.
Kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (Acute Kidney Injury/AKI) meningkat pesat sejak Agustus lalu. Meski belum ada penyebab pasti, namun peredaran obat sirop menjadi perhatian pemerintah.
"Sudah disampaikan oleh Menteri Kesehatan secara detail, yang paling penting pengawasan terhadap industri obat harus diperketat lagi, tugas semuanya," kata Jokowi, Jumat 22 Oktober 2021 malam.
Pasien gagal ginjal akut ini ditemukan di 22 provinsi dengan total pasien 241 anak dimana 133 anak meninggal dunia. Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikit telah memaparkan bahwa gangguan ginjal akut terjadi karena pencemaran obat sirop yang tercemar etilon glikol, dietilen glikol, dan etilen glikol butil ether.
Saat ini pemerintah tengah mendatang obat injeksi Femopizole dari Singapura untuk memulihkan pasien. Selain itu, pemerintah telah melakukan antisipasi dengan penarikan lima obat karena diketahui mengandung cemaran etilen glikol yang melampaui ambang batas aman.
Selain cemaran obat, terdapat pula faktor lain seperti infeksi virus, bakteri leptospira, dan multisystem inflammatory syndrome in children atau sindrom peradangan multisistem pasca-Covid-19. (ant)