FOMO Game Hamster Kombat Menjamur di Seluruh Dunia, Scam Atau Masa Depan Yang Menjanjikan?
Selasa, 11 Juni 2024 19:13
Reporter : Tim Digo.id
Ilustrasi Game Hamster Kombat Menjamur di Seluruh Dunia/Digo.id
Jakarta, DigoID-Lagi hits banget nih, baik di Indonesia maupun global! Semua orang lagi asyik main game Hamster Kombat, sebuah permainan kripto berbasis Telegram yang bikin pengguna bisa menambang coin HMSTR dengan mengelola bursa kripto virtual. Permainan ini jadi makin populer setelah kesuksesan Notcoin.
Hamster Kombat adalah sensasi terbaru dalam permainan berbasis Telegram yang berhasil menghidupkan kembali kegembiraan permainan klik Notcoin. Game ini bikin pengguna berperan sebagai CEO hamster dari bursa kripto fiksi. Tugas kamu? Ngebawa startup kamu ke puncak industri dengan berinvestasi dalam berbagai aspek seperti pemasaran, lisensi, talenta, dan produk baru.
Salah satu fitur yang paling ngehits dari Hamster Kombat adalah promosi kombo harian. Setiap hari, pengguna bisa dapetin 5 juta koin Hamster gratis untuk diinvestasikan dalam peningkatan tertentu. Kombinasi harian ini berubah setiap hari dan bikin pengguna harus membeli atau meningkatkan tiga item tertentu di bursa. Dengan ikut serta dalam promosi ini, pengguna bisa banget meningkatkan perbendaharaan dalam game dan nambahin penghasilan pasif.
Selain itu, permainan ini juga janjiin peluncuran token dan airdrop di The Open Network (TON), yang nambahin layer kegembiraan dan potensi hadiah buat pemain. Integrasi dengan TON memastikan transaksi dalam permainan ini aman, cepat, dan terdesentralisasi.
Perjalanan Game Apps Clickers
Meskipun udah miliaran dolar yang diinvestasikan, aplikasi crypto masih kesulitan banget buat dapet pengguna. Tapi, sejak Telegram Mini Apps diluncurin, aplikasi crypto yang simpel-simpel mulai naik daun dan dapet banyak pengguna.
Yang paling terbaru, aplikasi crypto clicker mendadak ngehits banget, dengan jutaan pengguna. Aplikasi kayak Notcoin, TapSwap, dan lain-lain, jadi cara gampang buat orang-orang masuk dunia crypto.
Baru beberapa bulan sejak diluncurin Januari 2024, aplikasi crypto clicker Notcoin udah berhasil nembus 30 juta pengguna. Tingginya interaksi pengguna ini bikin orang-orang makin ngeh sama clicker apps dan bikin pendiri Telegram, Pavel Durov, memuji sebagai cerita sukses. Terlebih lagi, ini bikin banyak aplikasi tiruan ngikutin jejaknya.
Setelah Notcoin, TapSwap, aplikasi clicker berbasis Solana, juga ngeluncurin app-nya sendiri yang punya fitur tambahan, yaitu swapping aset. Aplikasi lain yang ngikutin adalah Hamster Kombat yang berhasil dapet 8 juta pengguna di bulan pertama peluncurannya.
Semua aplikasi crypto clicker ini didesain dengan aksi yang simpel—tugas utamanya hanya klik atau tap—buat dapet reward dalam game. Pengguna ngerjain tugas berulang kayak ngetap koin animasi atau ngatur aset virtual buat ngumpulin poin atau token. Token ini biasanya bisa dipake di dalam app buat upgrade atau ditukar sama pemain lain.
Kunci sukses aplikasi-aplikasi ini ada di platform Telegram yang nurunin banget hambatan buat pengguna baru. Beda sama aplikasi crypto tradisional yang ribet karena butuh setup panjang kayak bikin wallet dan ngerti interface yang kompleks, Telegram Mini Apps gak butuh setup sama sekali.
Pengguna cuma perlu setup crypto wallet buat ngumpulin reward. Ini yang bikin Phantom Wallet naik ke posisi ketiga di App Store kategori utilities di AS setelah hype dari TapSwap.
Gamenya sendiri simpel banget, bro. Inti dari Hamster Kombat ada di bagian Exchange. Di sana, ada koin yang mewakili game ini. Pemain tinggal tap koin itu buat kumpulin mata uang virtual, yang langsung ter-update real-time. Keren, kan?
Dalam Hitungan Hari Tembus Ratusan Juta Pengguna, Kok Bisa?
Statistik pertumbuhan game ini juga nggak main-main. Dalam 72 hari aja, Hamster Kombat udah punya 116 juta pengguna global! Bayangin, platform besar kayak WhatsApp, Instagram, dan TikTok butuh bertahun-tahun buat capai angka itu. Tapi, meskipun populer banget, nggak ada yang tahu siapa di balik aplikasi ini. Nggak ada whitepaper atau tim resmi yang memperkenalkan diri.
Dengan target satu miliar pengguna, game ini punya 31 juta pengguna aktif harian, dan 6,5 juta pemain yang online bersamaan. Komunitasnya juga gede banget, menurut penelusuran Tim digo.id hingga Selasa, 11 Juni 2024, sudah lebih dari 32 juta anggota di Telegram, 20 juta subscriber di YouTube, dan 6,8 juta follower di Twitter. Ini menunjukkan kalau game ini punya audience global yang sangat tinggi.
Game Ini Sempat Bikin Khawatir Pemerintah Iran
Fenomena ini juga jadi kekhawatiran pemerintah Iran. Bayangin aja, sekarang ini banyak orang Iran yang ngecek hape terus-terusan buat main game ini. Meski sebenarnya udah diblokir di Iran, tapi nggak bisa menghentikan semangat para pengguna untuk ikut tren global ini.
Bahkan, karena nilai tukar rial (IRR) yang anjlok banget beberapa tahun terakhir, banyak orang Iran yang putar otak buat cari tambahan duit dengan cara apapun, termasuk main game ini. Menurut Rade, situs yang fokus pada advis keuangan pribadi, banyak orang Iran yang ngerasa "FOMO" (Fear of Missing Out) dan akhirnya ikutan main game ini setelah ketinggalan Notcoin.
Tapi, walaupun makin banyak yang main, ada juga masalah yang muncul. Cyber Police di Iran udah ngelaporin banyak kasus penipuan yang terkait dengan Hamster Kombat. Ada banyak penipuan yang janjiin kartu game atau kode rahasia yang katanya bisa kasih bonus koin harian. Banyak pemain yang rugi gara-gara ini, dan Cyber Police udah buka 18 kasus terkait penipuan ini.
Merespons masalah ini, Asosiasi Blockchain Iran ngeluarin panduan buat melindungi pengguna. Mereka nyaranin pemain buat nggak ngasih info pribadi dan nggak bayar buat airdrop yang seharusnya gratis. Mereka juga minta pemain buat interaksi cuma sama bot resmi game dan cari saran dari ahli di grup publik biar aman.
Media lokal Iran juga melaporkan dampak yang lebih luas di pasar teknologi negara itu, terutama yang bawah tanah. Eghtesad Online bilang penjualan VPN naik pesat karena orang Iran pengen akses game ini tanpa gangguan. Seorang penjual VPN bahkan bilang permintaan naik drastis karena banyak yang pengen lewati pembatasan dan manfaatin potensi penghasilan dari game ini.
Banyak Masyarakat Iran Berharap Pada Hamster Kombat!
Kamran Soltani Zadeh, mantan Sekjen Exchange Union, ngasih peringatan buat nggak berharap terlalu banyak dari Hamster Kombat. Dia bilang, meskipun cryptocurrency sebelumnya kayak Notcoin punya potensi nilai, Hamster Kombat nggak punya dukungan infrastruktur dan proposisi nilai yang jelas.
Perdebatan tentang game ini juga panas banget online. Banyak yang diskusi di forum-forum seluruh negeri. "Di negara mana orang main game hamster? Di negara mana nilai uang dan pendapatan orang rendah sampai game hamster penting buat mereka?" tulis seorang pengguna anonim, dikutip dari intellinews, Selasa, 11 Juni 2024.
"Orang-orang main game ini karena udah kehilangan kepercayaan sama ekonomi tradisional," kata Amir Hossein, ekonom yang berbasis di Teheran yang dikutip dari sumber yang sama, Selasa, 11 Juni 2024. "Kalau udah liat tabungan kamu hilang di pasar saham dan daya beli kamu anjlok karena inflasi, janji uang mudah lewat game online jadi terlihat menarik," tambahnya.
Pemerintah Iran udah ngeluarin peringatan soal game ini, minta warganya buat nggak ketipu janji-janji manisnya. Tapi banyak orang Iran yang skeptis sama peringatan ini, bilang pemerintah juga punya andil dalam masalah ekonomi negara.
"Mereka [pemerintah] nggak peringatkan kita soal investasi di pasar saham, dan liat hasilnya gimana," kata seorang pengguna di media sosial. "Kenapa kita harus percaya mereka sekarang?"
Walaupun risikonya gede, popularitas game ini kayaknya nggak bakal meredup. Buat banyak orang Iran, harapan tipis buat jadi kaya lewat "Hamster" kelihatan lebih mungkin daripada dapetin pekerjaan bagus atau bangun masa depan stabil di tengah ekonomi yang sekarang.
Seperti kata seorang pemain, "Aku tahu ini mungkin scam, tapi apa lagi yang bisa aku rugiin? Setidaknya ini kasih aku harapan."
Secara Teknis, Apakah Hamster Kombat Menjanjikan?
Nilai token game ini erat banget hubungannya sama jumlah pengguna dan permintaan dalam game. Semakin banyak pengguna yang join dan interaksi, nilai token bisa naik. Clicker apps bisa nunjukin tingginya engagement pengguna buat buktiin kalau token mereka berharga.
Tapi, model ini rapuh banget. Kalau pengguna mulai jual token mereka, nilainya bisa anjlok, ngerusak struktur ekonomi aplikasi. Pas nilai token turun, reward yang didapet juga ikut turun, yang bisa bikin engagement pengguna turun juga.
Secara keseluruhan, clicker apps ini mirip banget sama masalah di game Play-to-Earn (P2E) pada umumnya. Pas harga token turun, reward juga ikut turun, bikin pengguna nyari kesempatan lain, yang nambah nurunin permintaan. Pengguna harus ngerti kalau meskipun aplikasi ini ngasih cara seru buat interaksi sama aset digital, namun rewardnya kemungkinan gak bakal bertahan lama.