Faktor Gaya Hidup yang Meningkatkan Risiko Stroke pada Usia Muda
Senin, 30 Oktober 2023 17:00
Reporter : Tim Digo.id
Foto Ilustrasi
Jakarta, DIGO.id -- Dr. dr. Rakhmad Hidayat, seorang Spesialis Neurologi di RSUPN Cipto Mangunkusumo, menjelaskan bahwa terdapat faktor-faktor gaya hidup tertentu yang dapat meningkatkan risiko stroke pada usia muda. Beberapa dari faktor-faktor ini meliputi:
Kebiasaan Begadang: Kebiasaan begadang dan kurang tidur dapat meningkatkan risiko stroke pada usia muda. Ketidakcukupan tidur dapat berdampak negatif pada kesehatan sirkulasi darah dan sistem saraf.
Kurang Olahraga: Malas berolahraga atau tidak berolahraga sama sekali juga merupakan faktor risiko stroke pada usia muda. Aktivitas fisik yang kurang dapat menyebabkan penumpukan faktor risiko lain, seperti obesitas dan tekanan darah tinggi.
Polusi Asap Rokok: Merokok adalah salah satu faktor risiko utama untuk stroke. Terpapar asap rokok, baik sebagai perokok aktif maupun pasif, meningkatkan risiko stroke pada usia muda.
Polusi Udara: Polusi udara yang tinggi di lingkungan dapat berkontribusi pada penyakit kardiovaskular, termasuk stroke. Terpapar polusi udara secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko.
Pola Makan Tidak Teratur: Pola makan yang tidak teratur, termasuk konsumsi makanan berlemak tinggi dan makanan olahan, dapat memengaruhi kadar kolesterol dan tekanan darah, yang berperan dalam risiko stroke.
Darah Tinggi dan Gula Darah Tinggi: Tekanan darah tinggi (hipertensi) dan kadar gula darah tinggi (diabetes) adalah faktor risiko utama stroke. Kurangnya pengelolaan dan pengendalian kondisi ini dapat meningkatkan risiko stroke pada usia muda.
Rakhmad Hidayat juga menjelaskan bahwa ada dua penyebab utama stroke: sumbatan dari plak kolesterol yang menghambat pembuluh darah dan pecahnya pembuluh darah akibat pelemahan pembuluh darah. Merokok dan obesitas merupakan faktor risiko yang berperan dalam meningkatkan risiko stroke. Penting untuk memahami bahwa pengobatan stroke harus dimulai dalam waktu yang sangat singkat setelah serangan terjadi, dan perubahan gaya hidup yang sehat dapat membantu mengurangi risiko. Perubahan gaya hidup termasuk menghentikan merokok, meningkatkan aktivitas fisik, mengelola tekanan darah dan gula darah, dan menjaga berat badan yang sehat. uc/khn