Fakta Tentang Kondisi Bus yang Menewaskan 11 Orang Rombongan Pelajar di Subang
Senin, 13 Mei 2024 22:03
Reporter : Ekadyana N. Fauzi
Ilustrasi Bus Trans Putera Fajar Bawa Rombongan SMK Lingga Kencana Depok/Digo.id
Jakarta, DigoID-Bus Trans Putera Fajar kecelakaan, bawa anak-anak SMK Lingga Kencana Depok. Tragis, 11 orang meninggal, bro! Kejadiannya Sabtu malam, 11 Mei 2024. Katanya remnya blong. Polisi bilang, gak ada jejak rem di TKP, bro.
Nih, ada fakta tentang bus Trans Putera Fajar:
Rem Blong
Bikin greget, jadi, menurut Aznal dari Ditjen Perhubungan Darat, bus itu tiba-tiba oleng ke kanan, trus nabrak motor yang lagi ngebut dari sebelah. Akhirnya busnya terguling, bro. Dia ngeyakinin, kemungkinan besar remnya blong, nih!
"Bus tiba-tiba oleng ke arah kanan dan menabrak sepeda motor yang berada di jalur berlawanan dan bahu jalan sehingga bus terguling. Kecelakaan tersebut diduga karena adanya rem blong pada bus," jelas Aznal.
Wadirlantas dari Polda Jabar, AKBP Edwin Affandi, juga setuju, bro. Dia bilang kecelakaannya mungkin karena remnya gak berfungsi. Bahkan polisi juga gak nemu jejak rem di TKP, loh!
"Pelaksanaan olah TKP akan berlangsung sekitar satu jam, kemudian dugaan awal penyebab terjadinya kecelakaan karena tidak berfungsinya sistem rem karena di TKP tidak sama sekali kita temukan bekas rem atau jejak rem dari bus," katanya, seperti dilansir Antara.
Jadi kayaknya kesimpulannya, ini beneran serem, bro. Bayangin aja, lagi santai naik bus tiba-tiba remnya gak jalan. Semoga aja para korban dan keluarganya diberi kekuatan, bro. Amin.
Bus Sempat Mogok-Ban Jelek
Waduh, kabar baru nih! Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) yang ngurusin SMK Lingga Kencana Depok ngaku udah denger keluhan soal bus itu, bro. Pembina YKS, Mawardhi, cerita kalo dia dapet laporan dari anak buahnya soal bus yang ngga bener itu. Dia bilang cucunya punya temen yang cerita kalo busnya ngga standar, AC-nya ngga dingin dan ban-nya juga ngga bagus.
"Kebetulan ada cucu saya, dia sahabat dari peserta yang perpisahan itu. Dia melihat, 'Aduh saya dapat mobil yang sedikit beda', ternyata terjadi hal itu. Ya katanya kelihatannya ban sudah kurang bagus, AC-nya nggak jalan juga," ujar Mawardhi di SMK Lingga Kencana, Minggu, 12 Mei 2024.
Mawardhi juga cerita kalo bus itu pernah mogok di tengah perjalanan, bro! Terus, diperbaiki baru dilanjutin lagi perjalannya.
Sebelum kejadian tragis itu, busnya pernah mogok. Tapi kemudian diperbaiki dan dilanjutin perjalannya. Sayangnya, bus yang diperbaiki itu mereka yang terakhir kali, katanya.
Gak cuma itu aja, bro! Ada cerita juga dari siswa yang makan di dalam bus sambil gelap-gelapan. Mawardhi bilang, lampunya mati dan ngga terang banget. Jadi, situasinya kurang bagus, deh.
"(Lampu mati) Infonya seperti itu, saya juga tidak jelas. Apakah berhenti di tempat makan atau tidak, info itu dia sampaikan kepada keluarga bahwa saat ini sedang dalam perjalanan pulang. Tetapi sebelum kejadian itu dia sempat makan, memang lampunya itu kurang terang, gelap, lampu di mobil. Mungkin dia itu makan di mobil. Jadi kurang bagus berarti," ucapnya.
Infonya gitu, bro! Lampunya mati, gelap banget di dalam bus. Mungkin mereka makan di dalam bus gitu, kurang nyaman lah, ucapnya.
Wah, seriusan nih, bro! Kondisi busnya kayak gitu, apalagi udah pernah mogok. Semoga jadi pembelajaran buat yang punya bus, ya. Yang jelas, semoga para korban dan keluarganya diberi kekuatan. Amin.
Tak Berizin-Telat Uji KIR
Dari segi regulasi, bus Trans Putera Fajar itu sebenernya jenis kendaraan angkutan umum antarkota dalam provinsi (AKDP). Tapi, masalahnya, masa uji KIR-nya udah kedaluwarsa, bro!
Jadi, dari sisi aturan, kendaraannya itu sebenernya AKDP, tapi uji KIR-nya telat, kata Kepala Dishub Wonogiri, Waluyo.
"Intinya dari segi regulasi kendaraan itu AKDP, uji kir terlambat," kata Kepala Dishub Wonogiri Waluyo.
Masa uji KIR bus dengan nomor polisi AD-7524-OG itu seharusnya sampe 6 Desember 2023. Dan jenis kendaraan bus gede itu ternyata HINO/AK1JRKA, dan nama pemiliknya masih PT Jaya Guna Hage.
"Berdasarkan informasi yang kita gali, bus itu sekarang sudah tidak beroperasional di Wonogiri. Sudah tidak ada di Wonogiri," ujar Waluyo.
Gila ya, bro! Kondisi busnya udah kayak gitu, uji KIR-nya juga telat. Semoga ini jadi pelajaran buat yang punya bus, dan semoga aturan dijalankan dengan lebih ketat lagi ke depannya.
Tak Uji Berkala 6 Bulanan
Menurut Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Bus Trans Putera Fajar yang mengalami kecelakaan dengan rombongan SMK Lingga Kencana Depok ternyata gak pernah lakuin uji berkala, bro! Padahal, aturannya jelas-jelas harus dilakukan tiap enam bulan.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan juga ngebahas pentingnya setiap Perusahaan Otobus (PO) untuk rutin lakuin uji berkala armadanya dan memakai sabuk keselamatan demi mengurangi fatalitas kecelakaan.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno, bilang kalo Bus Trans Putera Fajar, di aplikasi Mitra Darat, gak punya izin angkutan dan status lulus uji berkala (BLU-e) cuma berlaku sampe 6 Desember 2023. Jadi, mereka gak pernah lakuin uji berkala tiap 6 bulan seperti yang diatur.
"Kami meminta agar setiap PO bus dapat secara rutin melakukan uji berkala pada kendaraannya sesuai dengan yang tercantum pada Permenhub Nomor PM 19 Tahun 2021 tentang Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor, telah dinyatakan bahwa Uji Berkala (KIR) wajib dilakukan oleh pemilik. Bagi kendaraan yang telah beroperasi tentunya secara berkala yakni setiap 6 (enam) bulan wajib dilakukan uji berkala perpanjangan," jelas Hendro.
Ini bikin mikir, bro! Uji berkala tuh penting banget buat jaga-jaga keselamatan penumpang. Semoga kejadian kayak gini jadi pelajaran buat semua PO bus, ya.
Biaya Setiap Murid Untuk Mengikuti Study Tour
Pak Saroji, Kepala Sekolah SMK Lingga Kencana, dengan jelas banget nyampein kalo tiap anak harus ngeluarin uang sendiri buat jalan-jalan ke Bandung. Katanya, biayanya sekitar Rp 800 ribu per orang. Nah, duit itu udah termasuk sewa bus dari Depok ke Bandung bolak-balik plus segala macem kebutuhan di jalan.
"Biaya perjalanan dikenakan Rp 800.000 per orang. Sudah termaksud biaya sewa bus dari Depok ke Bandung pulang pergi dan keperluan lainnya," katanya saat ditemui di SMK Lingga Kencana Depok, Senin, 13 Mei 2024.
Dia juga cerita kalo sekolah udah ngegandeng jasa travel Will In Tour buat ngurusin acara perpisahan ke luar kota. Dan ini bukan kali pertama mereka kolaborasi sama jasa travel itu, loh. Jelasnya, tujuan kerjasama ini biar setiap anak bisa dapet pengalaman seru dari perjalanan mereka.
Dengan begini, diharapkan setiap siswa bisa ngerasain sensasi belajar yang beda dari biasanya. Dan tentunya, ini kesempatan buat mereka buat nyobain hal-hal baru dan nambah pengalaman di luar kelas yang cuma baca buku doang.