LOS ANGELES -- Pemilik anyar Twitter, Elon Musk kembali membuat ulah yang menggemparkan publik. CEO Tesla ini mempersilakan mantan presiden Amerika Serikat, Donald Trump untuk kembali menggunakan Twitter. 

Trumpt sudah 'diusir' dan tidak bisa menggunakan kembali Twitter sejak awal 2021 lalu. Saat itu Twitter melakukan ban pada Trump sebagai antisipasi ujaran kebencian yang seringkali dilontarkan oleh Trump. 

Dilansir dari laman Variety, pada Sabtu 19 November 2022 lalu, akun Twitter Donald Trump, @realDonaldTrump telah kembali bersama tweet lamanya. Termasuk video terakhir yang diunggah Trump soal serangan Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021 silam. 

Musk, yang membeli Twitter dengan harga 44 miliar dolar AS, mempertimbangkan untuk mengembalikan akun yang sempat dilarang oleh Twitter karena melanggar aturan, termasuk Trump. Musk pun membuat dewan konten untuk melihat apakah akun yang telah dilarang itu diizinkan kembali atau tidak. 

Menariknya, Musk justru menggunakan pengumpulan suara atau voting pada pengguna Twitter untuk mengizinkan Trump kembali ke Twitter. Dalam jajak pendapat yang diikuti oleh 15 juta suara itu, 51,8 persen pengguna Twitter mengizinkan Trump kembali dan sisanya menentang. 

Namun dibukanya akun Trump tidak membuat sang mantan presiden kembali menggunakan Twitter. Perusahaannya yang membuat aplikasi sejenis Twitter, Truth Social, membuat Trump tidak ingin kembali ke Twitter. 

"Dukung dengan positif, tapi jangan khawatir, kami tidak akan kemana-mana, Truth Social itu spesial," tulis Trump.