Ekonom Sebut Dampak Resesi Terjadi Di Sektor Non Industri
Jumat, 18 November 2022 01:18
Reporter : Rubby Jovan Primananda
Ekonom senior Faisal Basri, saat ditemui di Kampus Unpad Dipati Ukur, Kamis (17/11/2022). (Dok. Rubby Jovan)
BANDUNG -- Ekonom senior Faisal Basri, mengatakan dampak resesi global yang akan berlangsung 2023 nanti, di Indonesia sendiri diprediksi akan terjadi di sektor non-industri, khususnya jasa pertumbuhan barang.
"Resesi seluruh ekonomi ternyata sektor non-industri, khususnya jasa pertumbuhannya, kencang kan tadi sektor penghasil barang disebut kridebel itu pertanian dan pertambangan. Industri itu yang menghasilkan barang, bisa diraba itu turun terus," ucap Faisal ditemui oleh awak media di Universitas Padjadjaran Kampus Dipati Ukur, Kamis, 17 November 2022.
Faisal mengatakan resesi ini akan berakibat kepada industri tidak berkembang dan akan mempengaruhi kepada sektor lain.
"Misalnya gini, industri naik, industri itu harus diangkut jasa transportasi, kemudian jasa asuransinya, jasa apanya. Tapi kalau industrinya nggak berkembang, terus jasanya ngangkut angin?" ucap Faisal.
Dia mengungkapkan dari sektor industri, terlihat hampir 10 tahun pertumbuhannya menurun. Padahal dari industri inilah sumber pajak terbesar negara dihasilkan.
“Sudah 10 tahun lebih pertumbuhannya melandai dan hampir selalu tumbuhnya di dalam PDB (produk domestik bruto) jadi akibatnya sumbangan dia turun terus turunnya cepat. Padahal industri ini penyumbang pajak terbesar" ucap Faisal.
Apabila industri terus melandai, akan berakibat kepada tingkat pengangguran yang tinggi juga.
“Jadi pengaruhnya industrinya sakit angka pengaggurannya juga kena,” pungkasnya.