BANDUNG -- Kue keranjang atau dodol Imlek selalu menjadi bagian dari Tahun Baru China. Kota Bandung memiliki produsen kue dodol keranjang yang sudah ada sejak tahun 1940-an bernama Dodol Tekkie TQ. 

Toko sekaligus pabrik Dodol Tekkie berada di Jalan Pajagalan, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung. Toko yang sudah ada sejak tahun 1940-an ini kini dikelola oleh generasi keempat. 

Toko ini sudah berjualan kue keranjang sejak 1940-an. Pengelola sekarang adalah Vincent Ruslianto, generasi keempat dari buyutnya. 

"Nama toko diambil dari buyut saya Tek Kie. Terus dilanjutkan kakek Tek Siong, dan terakhir ayah saya Benny Ruslianto," kata pengelola toko, Vincent Ruslianto. 

Sebagai penerus toko, Vincent mengakui tetap mempertahankan resep yang diturunkan buyutnya itu. Salah satu caranya adalah dengan menjaga kualitas bahan sehingga cita rasa khas yang dibuat oleh buyutnya tetap terjaga. 

"Bahannya ini ketan sama gula utamanya, ini bahan bakunya ketan sama gula bikin sendiri, tepungnya juga. Karena kurang cocok kalau ambil dari luar," kata Vincent.

"Kami tidak pakai bahan yang pengawet, ini masih pakai bahan tradisional karena tidak ada pengawet, makanya tidak mengubah rasa," lanjut Vincent.

Vincent turun langsung untuk memproduksi dodol yang diklaim tidak menggunakan bahan pengawet ini. Dia memimpin 20 pekerja rumahan yang membantu produksi pembuatan dodol. 

"Pekerja banyak ada 20 orang. Kalau tidak ada momen Imlek ini bikin tepung dan makanan lain," kata Vincent.