Dinkes Jabar Buat Upaya Penanggulanan KLB Campak
Selasa, 24 Januari 2023 13:25
Reporter : Nadiana Tsamratul Fuadah
Dok Humas Dinkes Jabar.
BANDUNG -- Dinas Kesehatan Jawa Barat melakukan upaya penanggulangan terkait munculnya Kasus Luar Biasa (KLB) campak di dua daerah Jawa Barat, yaitu Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bandung Barat.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Nina Susana menuturkan upaya yang dilakukan ini berdasarkan hasil analisis dan penyelidikan KLB.
"Upaya yang dilakukan untuk daerah berstatus KLB yaitu melakukan penanggulangan KLB berdasarkan hasil analisis dan rekomendasi hasil penyelidikan KLB untuk meminimalisasi jumlah penderita," kata Nina dalam laman resmi Dinkes Jabar, Selasa 24 Januari 2023.
Menurutnya cara yang dilakukan adalah dengan melakukan tata laksana kasus, melakukan komunikasi risiko kepada masyarakat dan pengambil kebijakan juga melaksanaan respon imunisasi segera berdasarkan hasil kajian epidemilogi.
Nina menambahkan Kabupaten Bogor dan KBB yang mengalami kenaikan kasus ini, kemungkinan disebabkan oleh cakupan imunisasi yang rendah.
"Wabah bisa muncul di daerah tersebut kemungkinan disebabkan oleh cakupan imunisasi yang masih rendah dan herd immunity yang belum terbentuk," kata Nina.
Dia menyebut di daerah lain memungkinkan ada kasus serupa namun tidak ditemukan dan tidak dilaporkan. Sehingga pihaknya tidak mengetahui adanya kasus tersebut.
"Mungkin kasus juga ditemukan di daerah lain tapi ada kemungkinan tidak ditemukan dan dilaporkan sehingga kita tidak mengetahuinya," kata Nina.
Sedangkan, ia menambahkan selama bisa ditangani dengan baik dengan cara memberikan perlindungan imunisasi bagi anak dan tidak menimbulkan kematian, maka wabah masih dapat dikendalikan.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Ryan Bayusantika, pencegahan dapat dilakukan dengan imunisasi dan melengkapi status imunisasi seluruh anak juga menerapkan kewaspadaan diri dengan menemukan suspek campak.
Selain itu, pencegahan dapat dilakukan dengan pemeriksaan ke labolatorium untuk memastikan agar dapat ditangani lebih awal.
Ryan menuturkan, pencegahan campak paling utama adalah dengan meningkatkan imunisasi Campak Rubela.
"Namun pencegahan campak yang paling utama adalah dengan meningkatkan cakupan imunisasi Campak Rubela," kata Ryan.
Ia menambahkan, tidak menutup kemungkinan daerah lain juga memiliki kasus yang sama, namun tidak dilaporkan.
Maka Ryan mengimbau untuk masyarakat melaporkan setiap ada gejala demam ruam ke petugas kesehatan.
"Oleh sebab itu penting sekali untuk melaporkan setiap ada gejala demam ruam ke petugas kesehatan untuk dilakukan pengambilan sampel dan diperiksa ke laboratorium untuk memastikan apakah campak atau bukan dan melaporkan ke Dinkes Kabupaten/Kota," tutup Ryan.