Dampak Positif G20 Bagi Ekonomi Indonesia
Minggu, 20 November 2022 18:09
Reporter : Anggun Putri
Dok. G20
JAKARTA -- Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun memberikan pendapatnya tentang penyelenggaraan puncak Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang diadakan di Bali pada 15-16 November 2022 lalu. Menurutnya gelaran akbar tersebut memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Misbakhus menyebut dampak jangka pendek yang terlihat adalah bagaimana meningkatnya proses pemulihan sektor pariwisata yang luar biasa di Bali. Apalagi sektor pariwisata menjadi sektor yang paling cepat terdampak dan paling sulit bangkit karena pandemi Covid-19.
"Pasca pandemi Bali mengalami recovery yang sangat lambat, karena kuncian-kuncian (lockdown) belum (terbuka). Dengan adanya G20 ini menunjukkan bahwa proses itu dikulminasikan di sana. Tentunya, ini memberikan dampak ekonomi yang luar biasa," kata Misbakhun dalam laman resmi DPR RI.
Anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara ini menjelaskan selain dampak ekonomi secara langsung bagi Pulau Bali, terdapat juga dampak yang meluas pada sektor-sektor lain yang juga bisa memiliki keterkaitan dengan perekonomian. Disampaikannya, secara jangka pendek, G20 bisa menjadi pemicu bagi sektor-sektor krusial lain untuk kembali bangkit pasca pandemi Covid-19.
Selain itu, kesepakatan dan pembahasan yang dilakukan selama KTT G20 berlangsung juga memberikan dampak jangka panjang terlebih jika menjadi program yang berkesinambungan. Indonesia mendapatkan berbagai kesempatan untuk melakukan perbaikan ekonomi seperti terkait dengan energi transisi dan pandemic fund.
"Kemudian bagaimana kita menyelesaikan isu-isu mengenai utang negara berkembang yang menjadi topik di banyak diskusi di (G20) sana, bagaimana dunia digital akan dibangun. Itu secara jangka panjang juga akan menjadi program menurut saya akan berkesinambungan," kata Misbakhun.
Tak lupa politisi Golkar itu juga mengapresiasi penyelenggaraan KTT G20. Selain secara teknis penyelenggaraannya, utamanya apresiasi juga diberikan atas lahirnya “Leaders' Declaration” sebagai hasil kesepakatan para pemimpin yang hadir pada konferensi tersebut.
Diketahui, terdapat 52 (lima puluh dua) poin yang dijabarkan sebagai hasil akhir pertemuan KTT G20 Bali 2022 tersebut dengan 1 (satu) di antaranya sempat mendapat perdebatan panas, yaitu saat pernyataan sikap terhadap perang di Ukraina. Dilansir dari situs resmi Sekretariat Kabinet RI, setelah melalui diskusi yang cukup lama, para pemimpin G20 sepakat mengecam perang tersebut karena dianggap telah melanggar batas dan integritas wilayah.