Cuaca Ekstrem, Wisatawan Terseret Arus Pantai Pangandaran
Jumat, 06 Januari 2023 12:51
Reporter : Rubby Jovan Primananda
Ilustrasi tenggelam
PANGANDARAN -- Basarnas melalui tim rescue Unit Siaga SAR Pangandaran melakukan penyisiran di Pantai Barat Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, pada Kamis, 5 Januari 2023. SAR melakukan pencarian untuk menemukan warga yang dinyatakan hilang di pantai tersebut.
Warga Kampung Cilaja, Desa Ranca Paku, Kecamatan Pada Kembang, Kabupaten Tasikmalaya bernama Rifki (16), dikabarkan hilang. Diduga korban terbawa arus saat tengah berenang di Pantai Barat Pangandaran.
Sebelumnya pada pukul 15.05 WIB Kantor SAR Bandung menerima informasi dari personil Unit Siaga SAR Pangandaran bahwa pada pukul 12.30 WIB, dilaporkan dua orang wisatawan terseret arus.
Satu dari dua korban tersebut, berhasil diselamatkan atas nama Ilham (17) dan langsung dibawa ke RSUD Pandega Pangandaran. Sedangkan, satu korban lainnya atas nama Rifki belum ditemukan dan masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan.
Kepala Kantor SAR Bandung, Jumaril mengatakan, pada kejadian tersebut, Basarnas langsung bergerak cepat dengan menerjunkan tim dari Unit Siaga Sar Pangandaran. Ia menuturkan pihaknya sudah melakukan penyisiran sejauh 1 kilometer dari lokasi kejadian.
"Basarnas memberangkatkan satu tim rescue dari Unit Siaga SAR Pangandaran pukul 15.14 WIB, tim langsung melaksanakan pencarian dengan penyisiran darat di sekitar lokasi kejadian ke arah barat pantai sejauh 1 kilometer," ujar Jumaril dalam keterangan resminya, pada Kamis, 5 Januari 2023.
Jumaril menambahkan, kondisi cuaca yang buruk, membuat Tim SAR gabungan kesulitan untuk menemukan korban hilang.
"Berdasarkan informasi dari Tim di lapangan ombak terpantau tinggi dan angin yang besar sehingga pencarian di air belum memungkinkan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Jumaril mengatakan hingga Pukul 17.00 WIB tim SAR gabungan masih belum bisa menemukan korban, sehingga pencarian akan kembali dilanjutkan pada esok hari.
Jumaril kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar menunda terlebih dulu aktivitas di perairan, karena peringatan cuaca ekstrim belum dicabut oleh BMKG serta ia melarang para wisatawan untuk nekad berenang di lokasi-lokasi yang terlarang oleh petugas pantai.
"Perlu diketahui juga bahwa aparat masih melarang masyarakat untuk berenang di lokasi kejadian, dimana di lokasi tersebut masih terpasang peringatan di larang berenang," ujarnya.