Buka Hatimu, Mbak Puan! Aksi Anarkis Kami demi Revisi UU Desa
Kamis, 01 Februari 2024 14:58
Reporter : Ekadyana N. Fauzi

Ilustrasi Aksi Anarkis APDESI ke Gedung DPR-RI/TimDigo.id
Jakarta, DigoID-Ada cerita nih tentang aksi demo dari Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) di depan Gedung DPR, Rabu, 31 Januari 2024 kemarin. Jadi, mereka lagi nuntut DPR buat ngebutin revisi Undang-Undang (UU) Desa, guys! Seru banget pokoknya.
Aksi Apdesi
Ketua Umum Apdesi, Surta Wijaya, kayaknya emang gaspol abis. Dia bilang, kita anak muda Apdesi yang lagi demo bakal terus bertahan di depan Gedung DPR sampe revisi UU Desa itu akhirnya diakui, bro. Gaskeun!
Gimana ga penasaran? Mereka berani turun ke jalan, depan Senayan lagi, loh. Tempat keputusan penting-penting, gitu. Jelaskan tuntutan mereka, tuh, ngebutin revisi UU Desa. Keren kan, punya semangat juang gitu.
"Hari ini Undang-Undang Desa kita perjuangkan. Ingat, sampai sore pun kita berkumpul, harga mati revisi Undang-Undang Nomor 6 (Tahun 2014)," ujar Surta dari atas mobil komando, kata sumber dari kompas, 1 Februari 2024.
Buka Hatimu, Mbak Puan!
Serius, gue kagum banget sama sikap Ketua Umum Apdesi, Surta Wijaya, guys! Pas lagi demo, dia ngajak kita semua buat mendoakan Ketua DPR RI, Puan Maharani. Gila, kan? Intinya, dia bilang, "Buka hatimu, mbak Puan!"
Surta juga sempet ngingetin kita, kita ini cuma masyarakat kecil dari desa, bro. Kaya dia ngerasa bahwa keadilan buat desa-desa ini tuh penting banget. Bener-bener ngerasa deh, mereka enggak lupa asal-usul, nggak sombong gitu. Keren banget, pokoknya!
"Kita ini orang desa yang mengayomi 24 jam di desa, kita berjuang bukan untuk kepentingan pribadi, tapi berjuang untuk masyarakat kecil di desa," kata Surta.
"Kita berdoa agar Ibu Puan Maharani dibuka hatinya untuk merevisi undang-undang," ujarnya lagi.
Dia cerita, mereka udah aksi demo sebanyak tiga kali, tapi revisi UU Desa masih belum juga disahkan. Wah, kerasa banget perjuangannya, ya? Mungkin udah pada berasa kaya di loop yang nggak jelas.
"Jangan ngomong besar Indonesia Emas 2024 kalau desa tidak diperbaiki. Jangan ngomong besar ekonomi kita bangkit kalau desa tidak diperbaiki," kata Surta.
Puan Klarifikasi
Ceritanya, sebelumnya Puan Maharani, Ketua DPR RI, ngomong gitu, guys. Dia bilang kalo pihaknya udah nerima Surat Presiden (Surpres) yang berisi penunjukan wakil pemerintah buat bahas revisi Undang-Undang Desa. Wah, kelihatannya ada progress nih!
Puan ngomong ini pas lagi buka rapat paripurna pada Selasa, 30 Januari 2024. Jadi, kayaknya pemerintah sudah ada tindakan buat ngasih perhatian ke permasalahan revisi UU Desa.
"Sidang dewan yang kami hormati, perlu kami beritahukan bahwa pimpinan dewan telah menerima empat pucuk surat dari Presiden Republik Indonesia," kata Puan saat membuka rapat.
"Yaitu, (nomor) R45, tentang penunjukan wakil pemerintah untuk membahas rancangan Undang-undang tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 6 tahun 2014, tentang Desa," ujarnya lagi.
Puan Maharani kemarin sempet ngomong, tapi sayangnya dia ga ngebocorin siapa aja yang di-tap-in sama Presiden buat bahas revisi UU Desa bareng DPR. Jadi, masih misteri, gitu.
Mungkin ada kebijakan tertentu kali ya, ga langsung diumumkan siapa yang ditunjuk. Jadi, kita semua penasaran sama wakil pemerintahnya siapa, tapi sampe sekarang masih rahasia.
Semoga aja, nanti ada kabar baiknya dan hasil pembahasan sesuai dengan harapan, ya. Kita doain aja semoga prosesnya lancar dan membawa kebaikan buat masyarakat desa.
Polisi Selidiki Aksi Anarkis APDESI
Aksi anarkis dari massa Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) saat demo mencoba meruntuhkan pagar gedung DPR RI, Rabu, 31 Januari 2024 sore, hingga kini pihak polisi, dalam hal ini Polda Metro Jaya masih menyelidiki lebih mendalam.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, bareng Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo, plus PJU lainnya, ngomong ke wartawan, "Pasti bakal kita cek, dan kita udah punya bukti. Tapi santai aja, pelan-pelan.
"Pasti akan kita selidiki, dan ditambah kita juga punya dokumentasi. Tapi pelan-pelan ya," ucap Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto didampingi Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo beserta PJU di lokasi kejadian.
Pati yang lulus dari Taruna Akpol '90 ini ngebayangin kalau para pengunjuk rasa udah siapin alat buat bikin kacau. Salah satunya bawa palu besi buat ngerusakin tembok gedung DPR.
"Kendati begitu, sampai saat ini pihaknya belum menangkap atau mengamankan orang dalam aksi perusakan tersebut," katanya Kapolda.
Menurut Jendral dua bintang ini, mereka masih ngecek kerusakan yang disebabkan sama aksi demo APDESI.
"Ya sampai saat ini tidak ada, belum ada (yang ditangkap). Nanti memungkinkan kita melihat kerusakan kita minta pertanggungjawaban," ungkapnya.