BRT Jadi Solusi Atasi Kemacetan Kota
Selasa, 27 Desember 2022 22:18
Reporter : Fitri Sekar Putri
Ilustrasi jalan raya.
BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung telah menggagas transformasi angkutan umum yang bertujuan untuk menekan volume kendaraan di Kota Bandung. Salah satunya dengan mengadakan trayek Bus Rapid Transit (BRT) sebagai konversi dari Angkutan Kota (Angkot).
Menanggapi hal tersebut, pengamat transportasi dari Universitas Indonesia (UI), Alvinsyah menyebutkan beberapa dampak positif dengan adanya transformasi transportasi yang akan dilakukan ini.
"Masyarakat akan mendapatkan pelayanan yang jauh lebih baik. Setidaknya para pengguna angkot mendapat kepastian layanan, tarif yang leboh ekonomis, dan kemungkinan waktu perjalanan yang lebih baik," ujar Alvinsyah yang ditemui digo.id pada Selasa. 27 Desember 2022.
Lebih lanjut, Alvinsyah menjelaskan jika tujuan dengan diadakannya proyek By The Service ini untuk mengatasi masalah kemacetan, maka harus turut didukung dengan kebijakan pengaturan tata ruang kota.
"Layanan ini (BRT) juga harus didukung oleh kebijakan lain, seperti pembatasan operasional kendaraan pribadi, pembatasan ruang parkir dan penerapan tarif parkir yang tinggi," ujar Alvinsyah.
"Serta berbagai kebijakan terkait dengan pengaturan tata ruang kotanya," tambahnya.
Alvinsyah juga menegaskan jika hanya mengoperasionalkan BRT, maka upaya pengurangan tingkat kemacetan kurang dapat berjalan efektif.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Dadang Darmawan menyebutkan jika nantinya setiap tiga angkutan kota akan menjadi satu mikro bus.
"Karena di Kota Bandung sudah terlalu banyak volume kendaraan yang ada, jadi tiga angkot akan jadi satu dengan mikro bus atau bus seperempat," ujar Dadang.