Bencana Alam Terjang Berbagai Daerah di Awal Tahun 2024
Rabu, 10 Januari 2024 13:15
Reporter : Ekadyana N. Fauzi
Ilustrasi Indonesia diterjang bencana alam di awal tahun 2024/TimDigo.id
Jakarta, DIgoID-Awal tahun 2024 ini, sudah terjadi bencana alam di beberapa daerah. Musibah yang terjadi beragam, dari mulai banjir, tanah longsor, hingga angin puting beliung.
Penting untuk berjaga-jaga agar ketika terjadi bencana, dapat melakukan evakuasi serta mitigasi yang terencana dan efektif. Demi meminimalisir jatuhnya korban jiwa di masyarakat.
Berikut tiga bencana alam yang terjadi di Indonesia pada awal tahun 2024.
Angin Puting Beliung
Camat Langke Rembong, Yohanes Ndahur mengatakan, ada 57 rumah yang tersebar di tiga kelurahan yang rusak akibat bencana angin puting beliung tersebut.
"Rincian rumah warga terdampak antara lain, Kelurahan Pau sebanyak 12 unit rumah, Golo Dukal sebanyak 32 unit rumah, dan Kelurahan Bangka Leda sebanyak 13 rumah," jelas Yohanes saat dihubungi, Selasa malam.
Ia mengatakan, jumlah tersebut berdasarkan catatan para lurah setempat dari hasil identifikasi yang dilakukan pada Selasa siang hingga malam.
“Rabu esok akan dilakukan identifikasi final oleh BPBD dan dibantu oleh pihak kelurahan,” ujarnya.
Ia pun meminta kepada masyarakat Langke Rembong agar tetap waspada dan tetap mengantisipasi dampak bencana alam.
Kepala BPBD Kabupaten Manggarai, Stefanus Tawar, mengatakan, pihaknya akan menurunkan tim teknis ketiga kelurahan yang terdampak.
"Tim teknis turun untuk mengetahui langsung bentuk bantuan apa yang kita berikan kepada masyarakat terdampak," kata Stefanus, dilansir kompas, Selasa, 9 Januari 2024 malam.
Longsor
Dua orang warga tertimbun longsor tebing di Kampung Tugu Mukti, RT 1/13, Desa Tugumukti, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa, 9 Januari 2024 siang.
Korban yang meninggal dunia akibat tertimbun longsor tersebut diketahui bernama Hendra, warga Kampung Cipeusing, RT 1/3, Desa Kertawangi dan korban selamat atas nama Bojes yang saat ini tengah dirawat di rumah sakit.
Kepala Seksi Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) KBB, Amas Winata mengatakan, kejadian nahas tersebut bermula saat turun hujan deras pukul 13.00 WIB, kemudian tebing setinggi 40 meter dan lebar 50 meter tiba-tiba mengalami longsor.
"Longsor tersebut menimpa mobil sayuran dan dua unit motor, saat itu dua korban (yang tertimbun) sedang ngepak sayuran," ujarnya, dikutip tribun, Selasa 9 Januari 2024 sore.
Amas mengatakan, korban yang meninggal dunia akibat tertimbun longsor tersebut ditemukan kurang lebih 300 meter dari titik longsor, kemudian korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.
"Sementara satu korban lagi hanya mengalami luka-luka dan ditemukan di dekat longsor, kemudian langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan," kata Amas.
Untuk biaya perawatan korban tertimbun longsor yang mengalami luka-luka tersebut, kata Amas ditanggung oleh pemerintah Desa Tugumukti, sedangkan pihaknya hanya melakukan assessment dan evakuasi korban.
"Setelah mendapat laporan itu, kami juga melakukan pengecekan ke lokasi mendata dampak dari longsor itu, dan berkoordinasi dengan pihak desa dan kecamatan," ucapnya.
Sedangkan berdasarkan hasil assessment, kata Amas, longsor tebing tersebut dipicu akibat hujan deras terus menerus dan kondisi tanahnya labil, sehingga kondisi tersebut sangat mudah memicu terjadinya longsor.
"Penyebabnya hujan deras, jadi kami menghimbau warga berhati-hati dan harus lebih waspada ketika turun hujan karena bisa memicu terjadinya longsor," ujar Amas.
Banjir
Banjir masih melanda dua desa di Karawang, Jawa Barat pada Selasa, 9 Januari 2024. Sedangkan banjir di empat desa lainnya sudah surut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Ferry Muharam mengatakan, dua desa yang masih dilanda banjir yakni Desa Karangligar Kecamatan Telukjambe Barat dan Desa Sukamakmur Kecamatan Telukjambe Timur.
Ferry mengatakan, di Desa Karangligar sebanyak 441 rumah, 7 fasilitas ibadah, dan tiga fasilitas pendidikan masih terendam banjir.
Sedang jumlah warga yang terdampak 1.636 orang dari 586 keluarga. 109 diantaranya balita dan 10 bayi.
"Ketinggian air antara 50 sentimeter sampai 2 meter," kata Ferry, dilansir kompas, Selasa, 9 Januari 2024.
Saat ini, kata Ferry, pihaknya telah mendistribusikan logistik dan mendirikan tenda pengungsian. Sebagian warga mengungsi di tetangga atau saudara yang lebih aman dari banjir.