Begini Bahayanya Self Diagnose Menurut Psikiater
Minggu, 29 Januari 2023 19:30
Reporter : Nadiana Tsamratul Fuadah
Ilustrasi kesehatan mental.
BANDUNG -- Isu mengenai kesehatan mental semakin akrab di tengah masyarakat. Banyak masyarakat yang mulai menyadari mengenai pentingnya isu kesehatan jiwa.
Perkembangan teknologi yang semakin pesat juga membuat masyarakat semakin mudah untuk mengakses informasi, termasuk mengenai kesehatan jiwa. Hal ini membuat tak sedikit orang memilih untuk mencari tahu mengenai gejala yang mereka alami melalui internet dibanding memeriksakan diri ke dokter.
Kebiasaan mencari sendiri informasi tersebut akhirnya tumbuh menjadi self diagnose. Self diagnose ini merupakan diagnosis terhadap diri sendiri terkena suatu penyakit berdasarkan dari pengetahuan yang dimiliki atau setelah membaca informasi di internet yang berkaitan dengan keluhan yang dirasakan.
Dokter Spesialis Kejiwaan, Elvine Gunawan menyebut bahwa banyak yang akhirnya menggunakan self diagnose ini sebagai pembenaran.
Ia mencontohkan, pembenaran di sini bisa dilakukan dalam kehidupan sosialnya. Seperti menghindari masalah dengan dalih memiliki gangguan kesehatan jiwa yang padahal belum ia pastikan kebenarannya.
Padahal self diagnose ini seharusnya menjadi sebuah peringatan bahwa kita tidak baik-baik saja dan kemudian memeriksakannya ke dokter untuk memastikan.
"Itulah bahaya self diagnose, karena kan harus dikonfirmasi lagi," katanya.
Ia menambahkan stigma mengenai gangguan kesehatan jiwa juga membuat terkadang masyarakat tidak mudah menerima apabila terkena adanya masalah tersebut.
"Karena stigmanya. Coba lebih mudah kan menerima kalau kamu hipertensi," ujarnya.
Bukan cuma itu, melakukan self diagnose juga membuat kita akan merasa khawatir mengenai sesuatu yang belum ada kejelasannya. Kita malah sibuk memikirkan ketakutan-ketakutan yang kita dapatkan dari internet padahal belum ada kebenarannya.
Dirinya menyimpulkan bahwa self diagnose ini dapat berbahaya apabila tidak mencari pertolongan atau memeriksakannya ke dokter.
Bahkan, dia menyarankan untuk langsung mendatangi psikolog apabila sudah mulai merasakan perasaan yang tidak menentu.
"Kalau aku bilang kalau sudah merasa tidak enak langsung datang (ke psikolog) untuk memastikan," tutupnya.