Begini Antisipasi Rem Blom Menurut Kemenhub
Selasa, 06 Desember 2022 15:53
Reporter : Siti Ninu Nugraha
Ilustrasi rem blong.
BANDUNG -- Rem blong menjadi salah satu penyebab kecelakaan yang sering terjadi di jalan raya. Peristiwa rem blong terjadi ketika pneumatic system rem tidak mampu digunakan untuk mendorong actuator ataupun minyak rem sehingga sistem kehilangan kemampuannya.
Berdasarkan materi yang dipaparkan oleh Senior Investigator KNKT Kemenhub RI, Achmad Wildan, agar rem dapat bekerja dengan normal, system pneumatic pada sistem rem harus berkisar antara enam sampai sepuluh bar. Jika berada pada angka lima, kemampuan mendorong melemah dan sistem rem tidak berfungsi.
Ia mengatakan rem blong terjadi karena beberapa sebab. Pertama penggunaan gigi tinggi di jalan menurun, melakukan pengereman panjang dan berulang, dan brakefading, tekor angin atau vapour lock.
Jalan menurun dengan slope lebih dari sepuluh persen dan panjang landai kritis lebih dari 500 meter akan menyebabkan energi potensial yang besar. Sehingga memicu terjadinya energi kinetik yang sangat besar saat kendaraan mulai meluncur dari atas.
Menurutnya ketika berada pada jalanan menurun, yang menggerakkan roda bukanlah mesin melainkan gaya gravitasi. Menggunakan rem saat di jalan menurun tidak akan berhasil.
“Pada jalan menurun yang menggerakkan roda bukan mesin melainkan gaya gravitasi dari energi potensial ketika kendaraan berada di atas, untuk itu mengerem di jalan menurun tidak akan berhasil karena tidak bisa menghilangkan energi potensialnya,” ujar Achmad.
Achmad memaparkan lima prosedur mengemudi yang benar. Berikut merupakan bagaimana prosedur mengemudi yang benar. Pertama adalah menggunakan gigi rendah ketika hendak melalui jalan yang menurun.
Kemudian memanfaatkan exhaust brake dan retarder, apabila ada. Lalu hindari menginjak pedal rem jika tidak diperlukan.
"Selanjutnya pertahankan jarum RPM berada di zona maksimal serta jangan membuat beban berlebih melampauai kemampuan power weight to ratio," ungkapnya.