Banjarmasin Terancam Kekurangan Kambing
Sabtu, 07 Januari 2023 01:30
Reporter : Antara
Ilustrasi
KOTABARU - Pengiriman ternak kambing dari Jawa Timur ke Banjarmasin Kalimantan Selatan akhir-akhir ini terhenti akibat gelombang tinggi dan cuaca buruk.
"Ini sudah hampir sebulan tidak ada pengiriman kambing ke Banjarmasin, karena gelombang tinggi," kata saudagar kambing di Banjarmasin Fais, Jumat 6 Januari 2023.
Akibat terhentinya pasokan ternak kambing tersebut, menyebabkan harga kambing melonjak kisaran 50 persen - 100 persen.
Jika dalam kondisi normal, harga satu ekor kambing ukuran sedang Rp2,5 juta kini naik menjadi Rp3,75 juta hingga Rp5 juta.
Menurut Fais, sebenarnya naiknya harga kambing terjadi sejak terjadi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi.
"Meski PKM itu hanya menyerang sapi, namun berimbas pada tidak adanya pengiriman kambing dari Pulau Jawa. Namun masih ada pasokan kambing dari Sulawesi namun relatif sedikit jumlahnya," ujarnya.
Tidak seimbangnya antara permintaan daging kambing dengan pasokan kambing dari Pulau Jawa dalam beberapa bulan mengakibatkan harga naik.
Namun ketika PKM mulai teratasi oleh pemerintah dan larangan pengiriman kambing mulai dibuka kembali, muncul masalah baru yakni terjadinya gelombang laut tinggi dan cuaca ekstrem sehingga kapal tidak diizinkan berlayar.
"Hal itu semakin membuat harga kambing melambung tinggi," terang Fais.
Fais mengaku dalam sebulan mendatangkan kambing dari luar Kalimantan sekitar 3.000 ekor per bulan, untuk keperluan hajatan/selamatan dan warung atau rumah makan.
Kebutuhan tersebut hanya bisa dipenuhi apabila pangiriman kambing dari Jawa Timur, Sulawesi dan sebagian kecil Sumatera lancar.
Sebelumnya, Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Andi Rian R Djajadi mengimbau masyarakat termasuk wisatawan mengutamakan keselamatan saat cuaca buruk di lokasi wisata agar tidak terjadi hal-hal tak diinginkan.
"Saat ini cuaca sedang tidak bersahabat makanya kami ingatkan tetap waspada dan berhati-hati," katanya.
Merujuk peringatan dini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin menyebut perairan selatan Kalimantan (laut Jawa) dan perairan Kotabaru mencapai tinggi enam meter.