Awas Jangan Bully Saya! Masuk Masa Kampanye, Megawati Siapkan Pengacara
Kamis, 11 Januari 2024 18:08
Reporter : Ekadyana N. Fauzi

Ilustrasi Megawati Soekarnoputri memegang baju pengacara/TimDigo.id
Jakarta, DigoID-Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), meminta agar dirinya tak dirundung atau di-bully dalam tahapan kampanye di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Megawati pun mewanti-wanti, siapan pun yang merundungnya bakal berhadapan dengan pengacara.
"Jangan macam-macam, jangan saya di-bully. Kalau kali ini, saya sudah janji kalau dalam kampanye ini saya di-bully-bully, saya sudah punya pengacara-pengacara," ujar Megawati dalam sambutannya di perayaan HUT ke-51 PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu, 10 Januari 2024.
Megawati tak menjelaskan lebih lanjut maksud pernyataannya tersebut. Namun, ia sudah berjanji tak akan membiarkan terjadinya aksi perundungan kepadanya.
"Saya bukan nakutin, itu kata kebenaran saya," ujar Megawati.
Dalam pidato HUT ke-51 PDIP, ia menjelaskan, rakyat merupakan pemilik kedaulatan tertinggi dalam Pemilu 2024.
Meski begitu, Megawati melihat adanya kegelisahan dari rakyat yang diintimidasi oleh oknum aparatur negara.
Dia berkaca terhadap kasus seorang Ketua RT di Jawa Tengah yang diintimidasi oleh aparat. Menurut Megawati, kasus tersebut menunjukkan adanya aparatur negara yang tak menjalankan kewajibannya dengan baik.
"Emangnya rakyat mau kamu pentungin haahh? Penjajah boleh kamu tembak, tapi kalau rakyat no, no, no," tegasnya.
"Ingat loh, ini saya masukkan message saya dan pasti harus tahu siapa yang melakukan hal-hal seperti itu. Ini adalah negara merdeka dan berdaulat, tidak ada sebagian yang merasa berkuasa, kekuasaan itu berada di tangan rakyat," lanjutnya.
Karena pidato tersebut, memancing keriuhan di sosial media. Salah satu yang paling ramai adalah sosial media X, netizen banyak mengomentari anak Presiden Pertama Indonesia tersebut.
“Saya punya pengacara, jangan bully saya. Kalian lah itu pemegang kekuasaan jangan takut diintimidasi. Dua kalimat yang sangat kontradiktif. Btw rakyat ibu siapa?” cuitan dari seorang warganet dengan username @ardianpancaa
banyak juga komentar lain dari warganet seperti mengiyakan untuk tidak membully anak proklamator Indonesia tersebut.
“Iyain aja biar seneng.” tulis sebuah akun bernama @acbsurd.