Apa Penyebab Sekelompok Monyet Masuk Pemukiman di Bandung?
Minggu, 27 November 2022 19:36
Reporter : Siti Ninu Nugraha
Sekelompok monyet masuk ke pemukiman warga di Bandung. (Ilustrasi Freepik)
BANDUNG -- Sekelompok monyet turun ke pemukiman warga di wilayah Kiaracondong dan Cipadung, Sabtu, 26 November 2022. Berdasarkan video yang beredar di Twitter, diduga monyet-monyet tersebut berasal dari Gunung Manglayang yang merupakan area dari Sesar Lembang.
Ketua Divisi Profesi Asosiasi Dokter Hewan Liar, Akuatik, dan Hewan Eksotik Indonesia (ASLIQEEWAN), Drh Nur Purba Priambada mengatakan, diperkirakan kawanan monyet turun ke pemukiman karena minim makanan di habitatnya. Selain itu, aktivitas lain yang membuat monyet turun adalah manusia yang selalu memberi makanan.
"Masalah ketersediaan pakan dan lain-lain mungkin sudah tidak layak, jadi si satwa memilih untuk mendekat atau bergeser ke tempat lain atau dekat sama pemukiman manusia," ujar Nur.
Nur mengatakan tidak menutup kemungkinan kawanan monyet yang turun ke pemukiman disebabkan ada aktivitas negatif dari habitatnya dan membuat satwa tersebut harus melindungi diri. Namun ia menyarankan agar kejadian ini bisa diproses lebih lanjut.
"Misalnya kebakaran hutan, toh mereka pasti setelah ada tanda itu baru mulai berpikir menyelamatkan diri. Biasanya sih lebih cenderungnya karena mencari makan atau tertarik dengan manusia," lanjutnya.
Di sisi lain, Ketua Animal Lovers Indonesia, Bimo Kurnia mengatakan kawanan monyet turun ke pemukiman warga karena efek dari getaran gempa bumi Kabupaten Cianjur yang terasa hingga ke Bandung. Akan tetapi ia juga menyetujui kawanan monyet itu turun karena kurangnya pasokan makanan di habitatnya.
"Kemungkinan ada efek gempa kemarin ada buat rusak gak? Otomatis mereka pun akan bergeser juga karena secara logika pasti gitu. Ketika mungkin ada yang tanahnya bergeser pasti mereka bergerak," ucap Bimo.
Sementara itu, Koordinator Animal Lovers Indonesia Regional Jawa Barat, Acep Mustariwiguna mengatakan monyet mempunyai insting merasakan kejadian itu hanyalah mitos belaka. ia juga menyetujui jika kawanan monyet tersebut hanya kekurangan makanan di habitatnya.
"Kalau ke situ sih saya lebih main logika aja, kalaupun mungkin mitos-mitos orang terdahulu mungkin kesitu arahnya. Cuman balik lagi ke kepercayaan masing-masing," ujar Acep.
Acep khawatir jika monyet menjadi nyaman berada di lingkungan manusia karena melhat banyak makanan. Apabila monyet tersebut merasa nyaman maka mereka akan kembali lagi ke pemukiman warga meskipun sudah dikembalikan ke habitatnya.
"Karena kalau ya namanya kita kalau dikasih yang enak pasti cari yang enak. Ya sama-sama aja sama monyet juga," lanjutnya.
Pihaknya kini telah berkoordinasi dengan Pecinta Hewan Primata di Bekasi terkat pengamanan monyet tersebut debgan cara menjebak mereka dengan makanan. Setelah tertangkap, kawanan monyet akan dialokasikan ke hutan-hutan lain yang pasokan makanannya cukup.
"Minimal kita harus ada tindakan juga kan, karena masyarakat umum kaget melihatnya," lanjutnya.