Angka Kematian Bayi di Jabar Turun Signifikan Dalam 50 Tahun Terakhir
Rabu, 01 Februari 2023 14:55
Reporter : Nadiana Tsamratul Fuadah
Plt Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Nina Susana Dewi. Dok Nadiana Tsamratul Fuadah.
BANDUNG -- Badan Pusat Statistik mencatat dalam 50 tahun terakhir, penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) di Jawa Barat mencapai 90 persen. AKB menurun signifikan dari 16 per 1000 kelahiran hidup menjadi 13,56 per 1000.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Nina Susana Dewi menuturkan turunnya AKB di Jawa Barat ini menunjukkan bahwa orang tua semakin sadar untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin, termasuk memeriksakan kesehatan bayinya pasca lahir.
Selain itu, hal lain yang menyebabkan penurunan AKB dan Angka Kematian Ibu (AKI) adalah adanya peningkatan akses dan kualitas pelayanan, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, hingga penigkatan kesadaran masuarakat melalui media edukasi.
"Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu da anak baik di Fasyankes Primer maupun rujukan, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, perbaikan dan pemenuhan sarana dan prasarana, peningkatan kualitas surveilans kesehatan ibu dan anak, termasuk peningkatan kesadaran masyarakat melalui berbagai media edukasi telah memberikan dampak terhadap penurunan AKI dan AKB," kata Nina pada Selasa, 31 Januari 2023.
Nina menambahkan upaya Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dalam pencapaian penurunan AKI dan AKB yakni dengan peningkatan kapasitas SDM hingga pendampingan masyarakat diantaranya dengan Skrining Layak Hamil, edukasi gizi seimbang kepada ibu hamil serta pelibatan kader dalam deteksi dini risiko masyarakat.
"Untuk kapasitas SDM antara lain dilakukan pelatihan kepada tenaga kesehatan dalam tata laksana penyebab terbanyak kematian bayi," kata Nina.
Kemudian, dilakukan pula kolaborasi dengan berbagai pihak seperti Bappenas, Kemendagri, BKKBN, pihak swasta sepert USAID dan perguruan tinggi yaitu Universitas Padjajaran (Unpad).
Pihak Dinkes Jabar juga melakukan surveilans kematian ibu dan bayi berupa peningkatan kualitas pencatatan dan pelaporan kematian, umpan balik secara berjenjang serta peningkatan kualitas Audit Maternal dan Perintal Surveilans Respons (AMPSR).
Nina menuturkan kolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota juga dilakukan dalam upaya penurunan AKI dan AKB, di antaranya dengan memfasilitasi tim AMPSR kabupaten/kota maupun penguatan supervisi fasilitatif dan pendampingan pelayanan kesehatan Matneo (maternal dan neonatal).
Dinkes Jabar juga mendorong kabupaten/kota untuk peningkatan layanan Matneo juga mendorong untuk rancangan kebijakan dalam penurunan AKI dan AKB termasuk perencanaan dan penganggaran terintegrasi.
Nina mengatakan kolaborasi ini dilakukan untuk peningkatan tenaga kesehatan dalam pelayanan Matneo.
"Dalam kolaborasi ini dilakukan pula peningkatan nakes dalam pelayanan kesehatan Matneo dengan anggaran Provinsi," tutup Nina.