Anggota DPR Sebut Alternatif Kembalinya Sepak Bola Indonesia
Minggu, 30 Oktober 2022 21:49
Reporter : Anggun Putri
Dok. Hartifiany Praisra
BANDUNG -- Seluruh kompetisi yang dinaungi oleh PSSI dihentikan sejak tragedi Kanjuruhan terjadi pada awal Oktober lalu. Tim Gabungan Independen Pencari Fakta mensyaratkan Kongres Luar Biasa sebagai cara kembalinya sepak bola Indonesia.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf Macan Effendi mengungkapkan alternatif-alternatif yang disarankan selama ini belum tentu bisa berjalan dalam waktu satu dua bulan. Sebagai contoh permintaan KLB yang baru disetujui oleh PSSI ini.
"Kita harapkan ada perbaikan. Kunci perbaikan bagi saya adalah SOP atau peraturan pemerintah tentang pelaksanaan sepak bola," kata Dede Yusuf.
Bagi Dede Yusuf, 120 ribu lebih orang bekerja dengan beririsan langsung dan tidak langsung pada sepak bola. Sehingga dengan tidak berjalannya kompetisi, akan banyak lagi yang terdampak.
"Kalau Liga 1, 2 dan 3 dihentikan sementara, maka mereka pun terpending pendapatannya. Kami juga menginginkan bahwa azas keadilan harus tetap ada, dapur harus ngebul," kata Dede Yusuf.
Tentu dengan membangun ulang stadion akan membutuhkan waktu lama. Belum lagi dengan KLB yang baru bisa berlangsung selama beberapa bulan ke depan yang membuat kompetisi semakin lama berjalan.
"Ini paling mudah, untuk membuat peraturan pemerintah hanya dibutuhkan waktu sekian bulan untuk mematangkan SOP, setelah disepakati, dijadikan peraturan pemerintah atau apapun namanya dan inilah yang menjadi standar minimun, untuk penyelenggaraan liga boleh main lagi dengan catatan ada aturan mainnya," kata Dede Yusuf.
Dede Yusuf mengakui tragedi Kanjuhan memiliki dampak domino pada sepak bola lainnya. Untuk itu dia berharap dengan adanya peraturan pemerintah ini bisa menjadi jawaban agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Tidak boleh terulang lagi. Karena yang terjadi kemarin bencana kemanusiaan dalam level skala dunia. Jadi jangan sampai nama baik indonesia tercoreng di dalam dunia persepakbolaan dunia. Karena ke depan kita akan menjadi penyelenggara (Piala Dunia) U-20, jadi kita benar benar harus bikin standar prosedur ini dengan baik," kata Dede Yusuf.