Jakarta, DIGO.ID – Cuaca panas yang ekstrim dapat berdampak buruk pada kesehatan tubuh dan kulit, terutama bagi anak-anak. Oleh karena itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) menganjurkan bahwa anak yang berusia di atas 6 bulan wajib menggunakan sunscreen ketika beraktivitas di bawah sinar matahari. Namun, perlu diingat bahwa sunscreen yang digunakan harus berjenis physical sunscreen.

Menurut Dokter Nadia Alaydrus, orang tua harus berhati-hati dalam memilih sunscreen untuk anak-anak. Physical sunscreen adalah jenis sunscreen yang berfungsi dengan cara memantulkan sinar matahari dan tidak meresap ke dalam kulit. Sunscreen ini memiliki tekstur lebih padat dan kental.

Jenis chemical sunscreen, sebaliknya, bekerja dengan menyerap langsung ke dalam kulit tanpa meninggalkan whitecast. Namun, beberapa jenis chemical sunscreen mengandung zat seperti oxybenzone dan avobenzone yang dapat menimbulkan iritasi dan terserap dalam darah.

Physical sunscreen dianggap lebih aman untuk digunakan pada anak-anak karena tidak mengandung bahan-bahan berbahaya tersebut. Selain itu, physical sunscreen dengan kandungan colloidal oatmeal juga disarankan, karena dapat melembapkan kulit dan memiliki efek anti peradangan.

Orang tua seharusnya memastikan bahwa sunscreen yang digunakan pada anak-anak adalah physical sunscreen dan memiliki kandungan colloidal oatmeal. Penggunaan sunscreen dengan SPF30 atau lebih sebaiknya dilakukan sekitar 15 hingga 30 menit sebelum beraktivitas di luar rumah. Sunscreen perlu diaplikasikan secara merata pada wajah, tangan, kaki, telinga, dan leher.

Pengulangan penggunaan sunscreen perlu dilakukan setiap 2 jam. Untuk bayi yang berusia kurang dari 6 bulan dan tidak dapat menghindari paparan matahari, disarankan untuk hanya menggunakan sunscreen dengan SPF 15 pada pipi dan punggung tangan.

Dengan perhatian dan pemilihan sunscreen yang tepat, anak-anak dapat terlindungi dari efek buruk paparan sinar matahari yang ekstrim. (uc/khn).