Aman Bagi Ibu Hamil dan Menyusui, Booster Dua Bantu Imun Makin Kuat
Kamis, 26 Januari 2023 20:22
Reporter : Nadiana Tsamratul Fuadah
Ilustrasi Freepik
BANDUNG — Ketua Tim Surveilans Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat, Dewi Ambarwati memastikan vaksin booster kedua aman untuk ibu hamil dan juga ibu yang sedang menyusui.
Seperti diketahui, vaksinasi Covid-19 booster dosis kedua bagi masyarakat umum, sudah mulai dilakukan sejak Selasa, 24 Januari kemarin.
Untuk itu para ibu yang tengah dalam kondisi hamil atau menyusui, tak perlu khawatir soal keamanan dari vaksin booster dua. Terlebih jika melihat manfaat yang didapatkan.
"Vaksinasi ini dilakukan untuk meningkatkan kembali imunitas masyarakat," kata Dewi, kata Dewi kepada digo id Kamis, 26 Januari 2023.
Syarat Bosster
Syarat yang perlu dipenuhi untuk melakukan vaksinasi ini, adalah memenuhi umur diatas 18 tahun dan memiliki jarak enam bulan dari booster pertama.
"Booster kedua ini untuk masyarakat diatas 18 tahun ke atas, jarak booster pertama ke keduanya enam bulan dan juga (orang tersebut) sehat," jelas Dewi.
Vaksin yang kini beredar di lapangan adalah vaksin Pfizer dan Zivifax, di mana penggunaannya menyesuaikan dengan jenis vaksin booster pertama yang disuntikkan.
"Tergantung booster pertamanya pake apa, kalau booster pertamanya pake Sinovac bisa pake Pfizer atau Zifivax, kalau booster pertamanya Astra Zeneca harus Pfizer, kalau Pfizer booster pertamanya keduanya harus Pfizer lagi," ujarnya.
Untuk vaksinasi anak, Dewi menyebut akan dilakukan ketika ketersediaan vaksin Sinovac sudah ada.
Dewi mengatakan, "Kalo anak-anak dari dulu kita udah lakukan vaksin ya usia enam tahun ke atas cuman jenis vaksinnya kan Sinovac, nah sekarang Sinovac di kita belum ada gitu, jadi sementara dipending sampai ketersediaan vaksin."
Lebih lanjut, untuk vaksinasi booster pertama di Jawa Barat sudah hampir mencapai 50 persen, yaitu 47,6 persen. Untuk booster kedua ditargetkan juga mencapai 50 persen.
"Sebenernya kalau target kemarin booster pertama diatas 50 persen, booster kedua tidak jauh juga, karena kan memang ada beberapa syarat, salah satunya harus jarak enam bulan dari booster pertama," kata Dewi.
Selain itu, untuk masyarakat yang pernah terkena covid-19 perlu menunggu sekitar tiga bulan setelah dinyatakan negatif untuk dapat melakukan booster kedua.
Dewi menyebut Dinkes Jabar terus melakukan sosialisasi mengenai vaksinasi ini di media sosial maupun memberikan edukasi kepada kabupaten dan kota di Jawa Barat.
Untuk vaksin ini Dewi menyebut bisa didapatkan di setiap puskemas di Jawa Barat tergantung kesediaan vaksin.
"Di setiap puskesmas ada tergantung kesediaan vaksin," tutup Dewi.