Agronesia Gaet BRIN Untuk Tingkatkan Kualitas Karet
Rabu, 09 November 2022 22:53
Reporter : Siti Ninu Nugraha
Dok. Humas Pemrov Jabar
BANDUNG -- PT. Agronesia, salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat, lakukan teknologi Organisasi Kerja Sama dengan Pusat Riset Material Maju Riset Nano dan Badan Material Badan Riset dan Inovasi Nasional. Penandatangan perjanjian kerja sama dilakukan di West Java Investment Hub, Bandung, Selasa 8 November 2022.
Penandatangan antara PT. Agronesia dan BRIN tentang Riset dan Inovasi Barang Teknik Karet Bidang Perkeretaapian ini ditandatangani oleh Direktur Utama PT. Agronesia M. Deddy Gusmawan dan Kepala Pusat Riset Material Maju BRIN Wahyu Bambang Widyanto.
Menurut Deddy, kerjasama ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas karet yang dihasilkan Inkaba, salah satu unit bisnis dari PT. Agronesia. Formula yang dihasilkan BRIN akan diberikan kepada PT. Agronesia untuk selanjutnya diolah Inkaba.
"Kerja sama ini cukup penting karena kita tahu BRIN berisi SDM yang mumpuni dalam masalah produk karet," kata Deddy dari laman resmi Pemprov Jawa Barat.
"Kita butuh formula-formula karet yang diinginkan oleh 'user'. Jadi kalau 'user', yang diinginkan itu karet yang kualitas, ketahanan suhu, kekuatannya 'life time'," kata Deddy.
Kemudian kerja sama dengan ATK Yogyakarta dilakukan untuk kebutuhan pegawai dan magang di Inkaba. Deddy mengatakan, ia membutuhkan pegawai yang terampil dan siap pakai, itulah mengapa ia bekerja sama dengan politeknik.
"Di kita memang SDM persentasenya untuk yang usia 40-50 tahun sekitar 50 persen, diatas 50 tahun 30 persen dan usia dibawah 40 tahun sekitar 20 persen," kata Deddy.
Kerjasama ini rencananya akan berjalan selama satu tahun dan mungkin akan diperpanjang selama lima tahun. Deddy berharap dengan adanya kerja sama ini Inkaba dapat memenuhi kebutuhan perusahaan atau industri yang menggunakan material karet.
"Sesuai semangat Presiden Pak Jokowi, industri yang menggunakan bahan karet bisa memilih kepada kami, agar bisa menyediakan spare part-nya dari kami. Kita bisa 10-20% dulu lah. Kalau harapan Pak Jokowi kan besarnya tingkat komponen dalam negeri (TKDN) itu minimal 30%," kata Deddy.
Kepala Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material BRIN, Ratno Nuryadi berharap kerja sama ini terus berlanjut. Ia mengatakan bahwa kerja sama ini sudah dilaksanakan oleh periset sebelumnya.
"Harapannya terus berlanjut dan perjanjian kerja sama ini tidak seremonial tapi bisa diemplementasikan dilapangan, diaplikasikan dilapangan," ujar Retno.
Retno juga berharap untuk kedepannya kerja sama tidak hanya dilakukan oleh unit riset tapi melibatkan tim lain untuk mendapatkan inovasi yang lebih baik. Ia juga menyarankan untuk mandiri dengan memanfaatkan sumber daya lokal bukan import.
Sementara itu Direktur ATK Yogyakarta, Drs. Sugiyanto, berharap kerja sama ini dapat menguntungkan kedua belah pihak. Ia berharap ilmu dan riset dosen bisa berguna untuk Inkaba.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih berharap kerja sama ini dapat meningkatkan investasi ke Jawa Barat dan berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan BUMD.
"Target investasi kita 2022 sebesar Rp 163 triliun saat ini hingga kwartal 3 baru Rp 128 triliun," ujar Noneng.
"Apalagi potensi PT. Agronesia saat ini cukup besar untuk mengembangkan usahanya. PT. Agronesia bisa ambil peran dan peluang di bisnis karet ini. Dengan bahan karet yang berkualitas tentunya," kata Noneng.