75 Tenda Darurat Belajar Siap Hadir Untuk Siswa Korban Gempa
Senin, 05 Desember 2022 21:02
Reporter : Fitri Sekar Putri
Anak-anak korban gempa Cianjur melakukan kegiatan belajar di posko. Dok istimewa.
CIANJUR -- Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat akan menyediakan 75 tenda untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bagi para siswa yang terdampak gempa Cianjur. Diperkirakan tenda darurat ini akan dilakukan pemasangan pada pertengahan Desember nanti.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi mengungkapkan dampak dari gempa Cianjur lalu di bidang pendidikan terdiri dari kurang lebih 532 sekolah dan 2.167 ruangan yang rusak. Termasuk ada 114.578 peserta didik yang terdampak di 12 kecamatan itu mulai dari SD, SMP dan SMA sederajat.
Tercatat ada 43 peserta didik dan 11 guru meninggal. Kemudian 830 siswa dan 94 guru luka-luka. Serta ada 5.039 siswa dan 420 guru mengungsi termasuk juga 3.850 rumah dari siswa dan 891 rumah guru itu juga rusak.
Atas dampak tersebut, maka Disdik Jabar menyediakan tiga program kegiatan belajar bagi sekolah yang kerusakannya dibawah 50 persen.
"Tentunya kebijakan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan, untuk yang SMA SMK dan SLB maka kegiatan pembelajarannya diberikan tiga pilihan, yaitu pembelajaran dilakukan secara daring full, pembelajaran juga dilakukan hybrid dan juga pembelajaran dengan model shift (shift pagi, shift siang). Sehingga shift pagi dan shift siang itu bagi sekolah-sekolah atau yang tingkat kerusakan bangunannya di bawah 50 persen tentunya," ujar Dedi, Senin, 5 Desember 2022.
Sedangkan untuk sekolah yang kerusakannya cukup parah, Disdik sudah melakukan pembersihan di lahan-lahan sekolah dari puing-puing yang ada.
"Termasuk nanti akan segera didirikan tenda-tenda untuk pembelajaran darurat. Rencananya ada sekitar 75 tenda yang akan kita drop untuk melakukan tenda-tenda kelas darurat, yang tenda kelas ini termasuk juga dengan perlengkapan belajar siswa (school kit) dan juga termasuk ada set APE (Alat Peraga Edukatif) untuk PAUD," tutur Dedi.
Lebih lanjut, Dedi berharap jika persiapan sekolah darurat ini dapat berjalan lancar, sehingga setiap anak dapat memperoleh hak pembelajaran. Tentunya akan terus dilakukan program trauma healing bagi anak korban gempa Cianjur.
Terkait dengan kalender akademik, Dedi menuturkan jika Ulangan Akhir Semester (UAS) bagi SD, SMP, dan SMA sederajat akan diundur.
"Ada yang lebih penting diantara semuanya bagi satuan SD, SMP, dan SMA karena tanggal 5 Desember sebetulnya kalender akademik itu harus melakukan Ujian Akhir Semester. Nah khusus untuk di Kabupaten Cianjur Ujian Akhir Semesternya kita lakukan pengunduran waktu di luar kalender akademik yang sudah ditetapkan," jelas Dedi.
Dedi memperkirakan tenda untuk kegiatan belajar mengajar tersebut akan dipasang di pertengahan Desember nanti.
"Pertamanya kita akan melakukan pembersihan terlebih dahulu, kemudian dilakukan pengecekan apakah sekolah-sekolah terkait masih aman atau tidak. Kemudian nanti diajukan usulan ke dalam rencana pembangunan kembali atau rehab sekolah yang ada disana. Nah kalau nanti usulan yang kita lakukan segera hadir, ya kemungkinan di pertengahan Desember sudah mulai pemasangan tenda-tenda yang 75 itu" tutup Dedi.