5 Alasan Remaja Mudah Rapuh, Salah Satunya Memperbaiki Emosi yang Menyakitkan
Sabtu, 14 Oktober 2023 15:00
Reporter : Tim Digo.id
Ilustrasi kondisi remaja mudah rapuh. (Foto: Freepik)
Jakarta, DIGO.ID – Remaja seringkali mengalami kerapuhan emosional, dan data dari Pusat Informasi Kriminal Nasional (PUSIKNAS) Polri menunjukkan seberapa serius masalah ini. Hingga bulan Juni 2023, tercatat 451 kasus bunuh diri di seluruh Indonesia. Fenomena ini menggambarkan rentannya keadaan emosional remaja saat ini.
Ada beberapa penyebab kerapuhan emosional yang dihadapi oleh remaja. Diambil dari Medium, berikut adalah lima penyebab kerapuhan emosional yang penting untuk dipahami:
1. **Mencoba Memperbaiki Emosi yang Menyakitkan:** Mencoba mengatasi atau melarikan diri dari emosi yang menyakitkan dapat membuat otak memandangnya sebagai ancaman. Hal ini membuat seseorang merasa cemas terhadap emosi tersebut. Solusi untuk mengatasi hal ini adalah dengan mendekati dan menerima emosi yang tidak menyenangkan.
2. **Mengkritik Diri Sendiri:** Banyak orang menjadi sangat kritis terhadap diri mereka sendiri ketika dalam suasana hati yang buruk. Merasa lemah, egois, atau tidak rasional adalah contoh dari perilaku ini. Mengganti kritik diri dengan belas kasihan terhadap diri sendiri dapat membantu mengatasi kerapuhan emosional.
3. **Tersesat dalam Kekhawatiran:** Kekhawatiran yang berlebihan dapat mengurangi kepercayaan diri. Merasa takut terhadap sesuatu yang mungkin bahkan belum terjadi adalah contoh nyata. Untuk mengatasi ini, penting untuk merencanakan dan memecahkan masalah dengan bijaksana daripada hanya mengikuti kekhawatiran tanpa akhir.
4. **Menghantui Masa Lalu:** Terus-menerus merenungkan kesalahan atau pengalaman buruk masa lalu dapat mengurangi kepercayaan diri seseorang terhadap kemampuannya saat ini. Lebih baik memandang masa lalu sebagai pembelajaran daripada untuk menyalahkan diri sendiri secara berkepanjangan.
5. **Mengandalkan Orang Lain untuk Merasa Baik:** Menginginkan dukungan dari orang lain saat merasa sedih adalah hal yang wajar, tetapi menggantungkan seluruhnya pada orang lain untuk merasa baik adalah tanda ketidakmampuan mengatasi perasaan sulit sendiri. Ini dapat membuat seseorang merasa rapuh secara emosional.
Merasa baik secara emosional adalah tanggung jawab individu, dan meskipun dukungan dari orang lain penting, mereka tidak boleh menjadi satu-satunya strategi untuk mengatasi masalah emosional. Memahami penyebab kerapuhan emosional dapat membantu kita mendukung remaja dalam menghadapi tantangan emosional mereka. Semua orang berhak merasa kuat dan mampu mengatasi perasaan sulit dalam hidup mereka. (uc/khn).